Cara Kerja Social Media Listening

Cahaya Muslim

26 July 2024 16:14

Image

Seperti diketahui, social media listening merupakan kegiatan yang penting Anda lakukan untuk memahami pelanggan. Secara sederhana, social media listening dapat diartikan sebagai proses memantau percakapan digital untuk memahami apa yang orang katakan tentang sebuah brand, produk, atau industri secara keseluruhan. 

Dengan teknologi yang semakin canggih, social media listening telah menjadi alat penting bagi bisnis untuk mendapatkan wawasan yang berharga. Artikel ini akan menjelaskan mengenai cara kerja 

Tahapan Melakukan Social Media Listening

Berikut beberapa tahapan dalam melakukan social media listening

Menentukan Kata Kunci

Kata kunci yang dipilih harus sangat relevan dengan merek, produk, kampanye, atau bahkan pesaing. Misalnya, Anda ingin memantau kata kunci mengenai kata kosmetik. Kata-kata yang bisa Anda gunakan mungkin seperti "makeup natural", "skincare organik", atau nama brand.

Selain kata kunci utama, variasi kata kunci juga penting untuk menganalisis berbagai jenis percakapan. Misalnya, singkatan, ejaan yang salah, atau slang yang sering digunakan oleh target audiens.

Pengumpulan Data

Berikutnya, Anda harus melakukan pengumpulan data. Anda bisa mengumpulkan berbagai data platform media sosial seperti X, Facebook, Instagram, TikTok, hingga Linkedin. Tools social media listening dapat memantau percakapan secara real-time maupun menganalisis data historis untuk melihat tren jangka panjang.

Proses Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, cara kerja berikutnya adalah dilakukan proses analisis data mendalam. Terdapat beberapa hal yang bisa dianalisis, seperti sentimen, topik, entitas, hingga emosi.

Analisis sentimen kini tidak hanya sebatas positif, negatif, atau netral. Saat ini, social media listening dapat mengidentifikasi nuansa sentimen yang lebih kompleks, seperti sarkasme, ironi, atau emosi campuran.

Selain itu, topik-topik yang dianalisis juga bisa lebih mendalam. Misalkan, ingin menganalisis tentang smartphone. Umumnya, analisis yang dilakukan bisa berkaitan dengan smartphone seperti kamera, baterai, atau desain. Terakhir, analisis data juga melakukan analisis emosi dengan endeteksi emosi yang mendasari percakapan, seperti marah, senang, atau sedih.

Visualisasi dan Pelaporan

Terakhir, hasil analisis data akan ditampilkan dengan visualisasi yang mudah dipahami. Hasil analisis bisa disajikan dalam bentuk dashboard yang interaktif sehingga memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi data dengan mudah.

Selain itu, laporan dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan bisnis, misalnya laporan mingguan, bulanan, atau laporan khusus untuk kampanye tertentu.

 

Share :

Related Articles