Sejarah Media Monitoring
Cahaya Muslim
23 August 2024 02:19
Saat ini, media monitoring menjadi kegiatan bermanfaat yang bisa membantu para pemimpin untuk mengambil keputusan lebih baik lagi. Dalam praktiknya, sebenarnya media monitoring sudah ada sejak lama dengan sumber informasi, metode serta alat yang berbeda sesuai masanya.
Inti dari praktik ini adalah memahami bagaimana media memberitakan suatu hal dan seperti apa respons publik. Artikel ini akan membahas tentang sejarah media monitoring secara sederhana.
Era Kliping Koran
Media monitoring pertama kali muncul pada sekitar tahun 1800-an atau akhir abad ke-19. Pada masa itu, media monitoring sangat sederhana dan dilakukan secara manual. Pengumpulan informasi dilakukan dengan membaca koran untuk mencari artikel yang menyebutkan nama perusahaan, produk, atau pesaing.
Artikel yang relevan kemudian akan disimpan dan dianalisis lebih lanjut. Metode ini sangat memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan manusia. Informasi yang didapat juga terbatas pada media cetak yang dibaca dan tidak dapat mencakup semua publikasi yang ada.
Era Radio dan Televisi
Pada pertengahan abad ke-20, kemunculan radio dan televisi membuat kegiatan media monitoring menjadi semakin kompleks. Media elektronik ini memperluas jangkauan informasi dan membuat perusahaan harus memantau lebih dari sekadar media cetak.
Teknologi baru memungkinkan perusahaan untuk mengambil informasi dari siaran radio dan televisi. Dalam memantau radio dan televisi, biasanya para pekerja mencatat apa yang relevan dan kemudian mengarsipkannya.
Selama periode ini, media monitoring masih bersifat manual, tetapi lebih sistematis dengan adanya alat perekam audio dan video. Pekerjaan tetap memerlukan tenaga kerja yang besar, tetapi perusahaan sudah mulai mengembangkan sistem untuk mengelola informasi yang dikumpulkan.
Era Internet dan Media Sosial
Pemantauan media menjadi lebih mudah dengan adanya internet dan media sosial. Internet memudahkan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap informasi. Media sosial juga membantu publik untuk menyampaikan pendapat secara langsung tentang sebuah brand.
Dengan munculnya internet, media monitoring mulai menggunakan alat-alat digital untuk melacak sebutan online secara otomatis. Perusahaan tidak lagi terbatas pada media cetak, radio, atau televisi.
Namun, media monitoring era ini juga banyak memantau situs berita online, blog, forum, dan media sosial. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara real-time sehingga memberikan wawasan yang lebih cepat dan akurat.
Selain itu, terdapat banyak tools-tools canggih yang membantu memperkaya pengumpulan insight. Tools yang ada tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga menganalisis sentimen, tren, dan dampak dari sebutan tertentu.
Perusahaan pun dapat lebih cepat tanggap dalam merespons isu-isu yang muncul. Dari sini, mereka bisa mengelola reputasi dan berkomunikasi dengan pelanggan secara langsung.
Era Kecerdasan Buatan
Tidak berhenti sampai di internet dan media sosial, media monitoring terus berkembang dengan integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan analitik lanjutan.
AI memungkinkan pengolahan data dalam jumlah besar dengan lebih cepat dan akurat. Perusahaan pun akan mendapatkan wawasan prediktif tentang bagaimana tren media dan sentimen publik dapat berkembang.
Hal ini membantu perusahaan dalam mengantisipasi masalah dan mempersiapkan strategi yang tepat sebelum masalah muncul.
Itulah penjelasan singkat mengenai sejarah media monitoring. Kesimpulannya, dari awal kemunculannya, media monitoring membantu perusahaan untuk mendapatkan informasi berharga sebagai acuan pengambilan keputusan.
Saat ini, media monitoring sangat dibutuhkan untuk menjaga reputasi yang dapat berdampak positif bagi bisnis.
Gunakan media monitoring sekarang dengan cara klik di sini!