Memahami Perbedaan Social Media Monitoring dan Social Media Listening
timanalis2024 analis
20 March 2025 09:48

Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Bagi bisnis dan organisasi, memahami apa yang dibicarakan orang tentang merek mereka di media sosial sangatlah penting. Untuk itu, dua praktik umum yang sering digunakan adalah social media monitoring dan social media listening. Meskipun sering dianggap sama, keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Social Media Monitoring: Fokus pada Data Mentah
- Social media monitoring adalah proses pengumpulan dan pelacakan data mentah dari media sosial. Ini melibatkan pemantauan kata kunci, tagar, dan penyebutan merek untuk mengidentifikasi apa yang sedang dibicarakan orang. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan gambaran umum tentang kehadiran merek di media sosial dan mengidentifikasi potensi masalah atau peluang.
- Contohnya, sebuah perusahaan dapat menggunakan social media monitoring untuk melacak berapa kali merek mereka disebutkan dalam sehari, atau untuk melihat apakah ada lonjakan tiba-tiba dalam penyebutan negatif.
Social Media Listening: Memahami Konteks dan Sentimen
- Social media listening melangkah lebih jauh dari sekadar mengumpulkan data. Ini melibatkan analisis data untuk memahami konteks dan sentimen di balik percakapan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana orang merasa tentang merek, produk, atau layanan.
- Misalnya, sebuah perusahaan dapat menggunakan social media listening untuk mengidentifikasi tren yang muncul dalam percakapan pelanggan, atau untuk memahami alasan di balik sentimen negatif.
Perbedaan Utama
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara social media monitoring dan social media listening:
- Fokus: Monitoring berfokus pada pengumpulan data, sedangkan listening berfokus pada analisis data.
- Tujuan: Monitoring bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum, sedangkan listening bertujuan untuk mendapatkan wawasan yang mendalam.
- Analisis: Monitoring melibatkan analisis data yang relatif sederhana, sedangkan listening melibatkan analisis yang lebih kompleks.
-
- Hasil: Monitoring menghasilkan data mentah dan metrik, sedangkan listening menghasilkan wawasan dan rekomendasi.
Penerapan dalam Bisnis
Kedua praktik ini memiliki nilai bagi bisnis. Social media monitoring dapat membantu bisnis untuk:
- Melacak penyebutan merek
- Mengidentifikasi potensi krisis
- Memantau aktivitas pesaing
Sementara itu, social media listening dapat membantu bisnis untuk:
- Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan
- Mengidentifikasi tren pasar
- Meningkatkan layanan pelanggan
- mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Dalam praktiknya, banyak bisnis menggunakan kombinasi dari kedua praktik ini untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kehadiran mereka di media sosial. Adapun Kazee memiliki kedua tool tersebut yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan berkelanjutan.