Inilah Perbedaan Social Media Listening dan Social Media Monitoring

Bayu Septian

14 March 2023 03:25

perbedaan-social-media-listening-dan-social-media-monitoring
Source : Freepik.com - Pictured by pikisuperstar

Dalam dunia bisnis dan marketing, penting bagi Anda untuk mengetahui tren yang sedang booming di media sosial. Selain dapat mengetahui karakteristik audiens, mempelajari tren di sosial media juga dapat membantu bisnis Anda berkembang melalui penjualan yang terus meningkat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, para pelaku bisnis sudah seharusnya melakukan beberapa upaya yakni mengimplementasikan social media listening dan social media monitoring dalam bisnisnya. Lantas, pernahkah sebelumnya Anda mendengar istilah social media listening dan social media monitoring

Pada dasarnya, social media listening dan social media monitoring adalah dua konsep yang berkaitan erat dalam praktik manajemen media sosial. Meskipun kedua istilah tersebut sekilas terlihat sama, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam cara pendekatan dan tujuannya.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penjelasan terkait perbedaan social media listening dan social media monitoring, mari kita simak bersama dalam artikel ini.

Mengenal Definisi Social Media Listening

Social media listening adalah suatu praktik mendengarkan atau memantau percakapan online yang terjadi di media sosial untuk memahami apa yang orang katakan tentang merek, produk, atau topik tertentu yang terkait dengan bisnis Anda. Kemudian, menganalisisnya untuk mengambil sebuah tindakan yang akurat.

Melalui social media listening, Anda dapat memahami persepsi dan sentimen audiens terhadap merek atau topik tersebut. Dengan feedback dan informasi penilaian produk dari audiens, Anda dapat melakukan evaluasi dan menyempurnakan produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Dalam social media listening, fokus utamanya adalah menemukan peluang untuk meningkatkan brand awareness, memperbaiki reputasi, atau meningkatkan engagement dengan pelanggan.

Tujuan Social Media Listening

Pada dasarnya, social media listening memiliki cakupan yang lebih luas. Pelaku bisnis biasanya melakukan social media listening untuk memahami audiens dan mencari wawasan tentang kebutuhan dan keinginan mereka.

Hal ini mencakup memantau topik terkait dengan bisnis atau merek, melacak tren sosial, dan mempelajari perilaku pengguna di media sosial.  Dengan demikian, social media listening fokus pada memahami audiens dan menciptakan strategi pemasaran yang efektif dan pengembangan produk Anda.

Bagaimana Dengan Social Media Monitoring?

Di sisi lain, social media monitoring merujuk pada praktik mengumpulkan data dan informasi terstruktur tentang aktivitas di media sosial termasuk aktivitas pengguna dan interaksi antara merek dan pengguna.

Dalam social media monitoring, fokus utamanya adalah pada pengumpulan dan analisis data untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan efektif. Social media monitoring juga mencakup kegiatan seperti pelacakan performa kampanye, mengidentifikasi tren dan insight tentang pasar, serta memonitor aktivitas kompetitor.

Tujuan Social Media Monitoring

Social media monitoring bertujuan untuk memantau merek, produk, atau bisnis tertentu di media sosial untuk mendapatkan informasi tentang apa yang orang bicarakan tentang mereka. Ini mencakup memantau kuantitas dan kualitas interaksi di media sosial, seperti mencari kata kunci tertentu atau merek tertentu, memantau tren percakapan, dan menganalisis sentimen dari percakapan tersebut.

BACA JUGA : Mengenal Social Media Monitoring dan Manfaatnya

Perbedaan Social Media Listening dan Social Media Monitoring

Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menyimak 6 perbedaan social media monitoring dan social media listening berikut ini :

1. Sifat

Dilihat dari segi bahasa, kedua istilah social media listening dan social media monitoring sudah tampak berbeda. Social listening memiliki arti mendengarkan yang sifatnya aktif sedangkan social monitoring artinya memantau, yang memiliki sifat pasif.

2. Bentuk Tindakan

Perbedaan selanjutnya terletak dari sisi respon tindakan yang diambil. Social monitoring bersifat reaktif, artinya kegiatan pemantauan dilakukan dari apa saja pandangan atau pendapat mengenai suatu produk di berbagai media.

Sedangkan social listening sifatnya lebih proaktif. Setelah perusahaan mendapatkan berbagai pandangan audiens atau apa yang audiens bicarakan mengenai produk tertentu, maka perusahaan melakukan tindakan tertentu. Hal ini sebagai respon yang berguna sebagai pengembangan atau bahan evaluasi.

3. Skala

Social media monitoring memiliki cakupan skala yang kecil dan hanya ditujukan untuk konsumen pada level mikro. Sifatnya hanya sebagai penerimaan informasi untuk lingkup internal perusahaan. Saat melakukan social media monitoring, Anda hanya merespon konsumen saat menerima pesan/feedback dari mereka.

Sedangkan social media listening mencakup skala yang lebih besar atau makro. Dengan melakukan social media listening, Anda dapat mengetahui bagaimana produk, perusahaan, kompetitor dan hal-hal yang terkait brand Anda diperbincangkan secara menyeluruh. Data-data tersebut akan dihimpun lebih lanjut dan dianalisis menjadi sebuah kesimpulan yang menjadi dasar untuk tindakan selanjutnya.

4. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan oleh social media monitoring bersifat reaktif konsumen di media sosial. Artinya, ketika menjalankan social media monitoring, Anda harus menemukan terlebih dahulu pesan untuk direspon.

Dalam proses social selling untuk menemukan konsumen potensial, dibutuhkan sebuah post yang menunjukkan ketertarikan seseorang atau pengguna media sosial untuk menggunakan produkmu.

Sedangkan dengan social media listening, Anda dapat melihat gambaran besar lalu memberikan solusi terhadap hal tersebut. Proses ini tidak perlu menunggu sebuah pesan ditujukan pada sebuah brand untuk direspon. Oleh karena itu, pendekatan social media listening dikatakan proaktif.

Misalnya, Anda adalah sebuah brand fashion. Anda dapat menemukan konsumen yang memperbincangkan produk baju muslim selama bulan Ramadhan dan menjelang lebaran. Dari situ, Anda dapat mengetahui seberapa populer produk baju muslim selama bulan Ramadhan dan apa saja respon yang orang berikan terkait produk tersebut.

5. Tujuan

Social media monitoring dilakukan dengan tujuan untuk menjaga relasi dengan pelanggan (customer care) dan social selling. Hubungan dengan pelanggan didapatkan dari interaksi melalui para pengguna dimedia sosial. Dengan begitu, loyalitas dan kepuasan konsumen tetap atau konsumen potensial terhadap suatu brand tetap terjaga.

Sementara social media listening memiliki tujuan bisnis yang lebih beragam dan luas, seperti meningkatkan brand awareness, melakukan improvement produk, mengetahui sentimen publik terkait brand atau produk, inovasi produk, penyesuaian strategi persaingan dengan kompetitor, membuat marketing strategy yang lebih tepat dan masih banyak lagi.

6. Alat (Tools)

Ketika menjalankan social media monitoring, Anda tidak perlu memerlukan tools khusus untuk menemukan dan merespon pesan karena semua respon dari konsumen bisa langsung Anda temukan menggunakan akun media sosial Anda. Fitur media sosial yang digunakan sudah cukup untuk menemukan apa yang kamu butuhkan.

Sedangkan untuk menjalankan social media listening, Anda membutuhkan tools khusus karena Anda harus menangkap insight dan data yang harus diproses dan dianalisis jauh lebih besar dibandingkan dengan social media monitoring.

Salah satu tools yang bisa digunakan adalah Kazee Media Intelligence. Tools ini bisa digunakan untuk social monitoring dan juga social listening. Kazee Media Intelligence dapat memberikanmu analisis terhadap hashtag dan keyword tertentu serta melakukan tracking pada suatu akun dan influencer secara real time.

Cukup masukkan topik, kata kunci atau tagar dashboard Media Intelligence dan Anda bisa menemukan penyebutan terkait brand Anda secara online setiap harinya. Gunakan tools Kazee Media Intelligence untuk melindungi reputasi brand, memperkuat citra merek, dan mendeteksi peluang penjualan brand Anda.

BACA JUGA : 7 Cara Mengoptimalkan Social Media Monitoring Tools

Kesimpulan

Dengan demikian, perbedaan antara social media listening dan social media monitoring dapat diringkas sebagai berikut :

  1. Social media listening berkaitan dengan memahami dan memperbaiki persepsi dan sentimen pengguna terhadap merek atau topik tertentu, sementara social media monitoring berkaitan dengan pengumpulan data dan analisis untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
  2. Fokus social media listening adalah pada makna di balik pesan dan peluang untuk meningkatkan engagement, sementara fokus social media monitoring adalah pada pengumpulan dan analisis data yang terstruktur.
  3. Social media listening dapat membantu Anda lebih memahami audiens Anda dan kebutuhan mereka, sementara social media monitoring dapat membantu Anda melacak keberhasilan upaya pemasaran Anda.

Anda juga bisa mengetahui perbedaan dari keduanya melalui ringkasan tabel dibawah ini.

PerbedaanSocial Media MonitoringSocial Media Listening
SifatMemantau (Pasif)Mendengarkan (Aktif)
Bentuk TindakanPemantauan berdasarkan persepsi atau pendapat audiens mengenai suatu produk di berbagai media (Reaktif)Melakukan Tindakan tertentu setelah melihat apa yang dibicarakan  audiens mengenai suatu produk (Proaktif)
SkalaMikroMakro
PendekatanHarus menemukan terlebih dahulu pesan untuk direspon (Reaktif)Tidak perlu menunggu sebuah pesan ditujukan pada sebuah brand untuk direspon (Proaktif)
TujuanCustomer care dan social sellingMeningkatkan brand awareness, melakukan improvement produk, mengetahui sentimen publik, penyesuaian strategi persaingan dengan kompetitor
ToolsTidak perlu memerlukan tools khusus karena respon dari konsumen bisa ditemukan melalui akun media sosialMembutuhkan tools khusus karena harus menangkap insight jauh lebih besar
Tabel Perbedaan Socmed Monitoring dan Socmed Listening
Share :

Related Articles