Top Ekspose Makanan dan Minuman Kemasan di Indonesia

Bayu Septian

14 June 2023 03:32

Top Ekspose Makanan dan Minuman Kemasan

Industri makanan dan minuman kemasan di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia adalah negara dengan populasi yang besar dan memiliki konsumsi yang tinggi terhadap produk makanan dan minuman kemasan, menjadikannya pasar yang menarik untuk industri ini.

Beberapa gambaran umum tentang makanan dan minuman kemasan di Indonesia adalah:

1. Keragaman Produk: Industri makanan dan minuman kemasan di Indonesia sangat beragam, mulai dari makanan ringan, makanan pokok, minuman manis, hingga produk susu dan produk olahan lainnya.

2. Produk Lokal dan Internasional: Pasar ini diisi oleh perusahaan lokal dan internasional. Produk lokal seringkali mencerminkan rasa dan budaya Indonesia, seperti keripik dengan rasa bumbu lokal, minuman berbasis jamu, dan lainnya. Sementara itu, produk internasional seperti soda, sereal, dan makanan olahan lainnya juga cukup populer.

3. Pengemasan: Seiring dengan kesadaran lingkungan yang meningkat, banyak perusahaan makanan dan minuman yang mulai menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. Selain itu, desain kemasan juga menjadi faktor penting karena dapat menarik perhatian konsumen.

4. Konsumsi Tinggi: Dengan populasi yang besar dan gaya hidup modern yang semakin berkembang, konsumsi makanan dan minuman kemasan di Indonesia cukup tinggi.

Baca Juga Big Data Analytics untuk Pelayanan Masyarakat

5. Regulasi Pemerintah: Pemerintah Indonesia memiliki peraturan dan standar kualitas yang ketat terkait makanan dan minuman kemasan. Perusahaan harus memastikan bahwa produk mereka aman untuk konsumsi dan mematuhi semua regulasi yang berlaku.

6. Tren Kesehatan: Sama seperti di banyak negara lain, tren makanan dan minuman sehat juga sedang berkembang di Indonesia. Ini mencakup produk seperti makanan organik, minuman probiotik, dan produk lainnya yang menawarkan manfaat kesehatan.

Tak hanya itu, aspek makanan dan minuman kemasan di Indonesia, bisa diidentifikasi dengan tools Media Intelligence Kazee. Dalam hal ini, tools yang berbasis big data, mampu memperoleh beberapa ekspos mengenai merek suatu makanan dan minuman kemasan, lengkap dengan sentimen dan isunya.

Berikut merupakan ekspos media sosial dan massa mengenai produk makanan dan minuman di Indonesia (periode analisis April 2023).

Ekspose Kategori Produk Makanan dan Minuman di Indonesia

Selama periode ini, topik mengenai katagori produk makanan dan minuman mendapatkan ekspos sebanyak 69.645 data. Adapun data terbanyak berada dalam platform youtube dengan 20.928 data.

Sentimen Brand Makanan dan Minuman di Indonesia

Sample Pemberitaan Positif dan Negatif

PositifNegatif
Terdapat beberapa artikel menganai promosi brand makanan minuman yang diadakan mini market ternama di Indonesia, khususnya menjelang hari raya Lebaran silam.Adanya konflik di Sudan mengakibatkan terdapat ancaman terhadap produksi minuman berkarbonasi, Coca-cola yang terancam terhambat.
Beberapa ritel yang menjual makanan dan minuman brand ternama, mempromosikannya dengan diskon dalam platform media sosial.Satgas Pangan Palangka Raya menemukan produk tidak layak konsumsi di pasar tradisional dan pasar modern. Puluhan produk tersebut langsung dimusnahkan di lokasi. Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Palangka Raya mencatat sejumlah produk tersebut antara lain 5 kaleng sarden, 5 kaleng susu enak dan 7 botol kecap ABC dengan kondisi kemasan yang tidak layak, seperti berdebu, botol yang sudah rusak dan berkarat.
Frestea dan Coca-cola kolaborasi bersama mengadakan acara sosial dengan membagikan sebanyak 6.000 paket makanan berbuka puasa sekaligus mendukung komunitas pemulung dan keluarga prasejahtera di 15 lokasi yang tersebar di Sumatera Utara, Jawa hingga Sulawesi Selatan, Indonesia.Produk mi instan asal Indonesia kembali ditarik dari peredaran di luar negeri. Kali ini, masalah terjadi di Taiwan dan menimpa produk Indomie rasa ayam bawang karena dikabarkan mengandung zat pemicu kanker. Adapun kasus penarikan produk mi instan asal RI bukan kali pertama terjadi. Sebelum kasus Indomie di Taiwan itu, beberapa produk mi instan Indonesia juga ditemukan mengandung zat berbahaya sehingga harus ditarik dari peredaran. Berikut sederet produk mi instan RI yang ditarik dari peredaran di luar negeri
Sentimen

Baca Juga: Marketing vs Public Relation: Apa Bedanya?

Persentase Ekspos Lima Teratas Kategori Makanan dan Minuman

Dari beberapa kategori dalam makanan dan minuman yang paling top di Indonesia, berdasarkan media monitoring Kazee, terdapat lima kategori teratas, yakni minuman bersoda, mie instan dalam kemasan bag, wafer, susu cair dalam kemasan siap minum, dan nata de coco.

Persentase Ekspos dan Sentimen Lima Produk Minuman Bersoda

Adapun dalam kategori minuman bersoda, urutan pertama ditempati oleh minuman berkarbonasi dengan merek coca-cola, lalu sprite, fanta, pepsi, dan big cola. Dari kelima produk minuman tersebut didominasi oleh sentimen positif dan netral.

Persentase Ekspos dan Sentimen Lima Mie Instant dalam Kemasan bag

Kategori mie instant dalam kemasan bag, yang merajai segmentasi ini adalah Indomie, dengan ekspose hingga mencapai 6.701 data, lalu Mie sedaap, Sarimi, Supermi, dan Gaga 100 atau Mie cepek. Adapun sentimen negatif terkait Indomie berasal dari adanya negara yang menarik salah satu produk mie karena diduga mengandung bahan yang terindikasi sebabkan kanker.

Persentase Ekspos dan Sentimen Lima Produk Wafer

Selain itu, Tango menjadi produk dengan ekspos tertinggi dalam kategori Wafer dengan total 5.508 data atau 64 persen. Selain itu, produk Nissin dan Beng-Beng berada di posisi kedua dan ketiga dengan masing – masing mendapatkan 496 dan dan 474 data.

Persentase Ekspos dan Sentimen Lima Produk Nata de Coco

Sedangkan dari produk Nata de Coco, Produk Inaco mendominasi dengan mendatkan 4.328 ekspos data dan menjadi yang tertinggi dibanding produk nata de coco lainnya.

Isu produk FMCG dalam periode ini tertinggi mengenai smartphone realme yang resmi meluncurkan Realme 10 Pro Coca Cola Edition. Sesuai namanya, smartphone ini merupakan hasil kolaborasi antara Realme dengan Coca Cola dan hanya tersedia 1.000 unit di Indonesia.

Share :

Related Articles