Strategi Agar Email Marketing Lebih Efektif

Bayu Septian

26 August 2020 16:18

Kaum urban zaman sekarang pasti sudah tak asing lagi dengan email. Surat elektronik yang berfungsi sebagai salah satu media interaksi dalam bertukar pesan/informasi dengan format digital ini, kini menjadi kebutuhan yang tak bisa lepas di era digitalisasi.

Kebergantungan terhadap email yang membuatnya tidak hanya berfungsi sebagai media dalam bertukar informasi saja, tapi menjadikannya sebagai salah satu platform pemasaran produk atau jasa bagi para pelaku usaha. Atau yang biasa kita kenal dengan ‘email marketing’.

Beberapa tahun kebelakang sepertinya eksistensi email marketing kalah pamor dengan platform digital marketing seperti Facebook Ads, Instagram Ads, Google Ads, Marketplace, SEO, atau content marketing lainnya.

Menurut Statista (2018), jumlah pengguna email diproyeksikan mencapai 4,3 milyar pengguna pada tahun 2022. Dikutip dari laman superoffice.com bahwa lebih dari 290 miliar email dikirim setiap hari. Angka ini diperkirakan akan mencapai 347 miliar email harian pada akhir tahun 2023. Jadi tak bisa dipungkiri bahwa email marketing terus tumbuh dan justru menghasilkan Return On Investment yang menggiurkan.

Masih mengutip dari laman superoffice.com email marketing memberikan rata-rata imbal balik (ROI) yang menggiurkan bagi setiap digital marketer, dimana $1 yang dikeluarkan pada email marketing campaign akan menghasilkan rata-rata ROI $51. Not bad, right ? Data ini harusnya lebih mendorong para pelaku usaha untuk mulai serius menjalankan strategi email marketing.

Strategi email marketing mungkin telah berubah dari tahun ke tahun. Dan apa yang berhasil lima tahun lalu dengan strategi itu, mungkin tidak akan memberikan hasil yang sama lagi untuk saat ini, karena semua berubah begitu cepat.

Sangat penting bagi pelaku usaha untuk memilih platform email marketing terbaik dan menentukan serta menerapkan strategi terbaik untuk sasaran bisnis kita. Berikut 5 strategi yang dapat menjadikan sebuah email marketing lebih efektif :

Kenali pelanggan dan lakukan personalisasi

Kenali siapa pelanggan kita, apa yang mereka inginkan? Apa yang mereka butuhkan? Apa kesukaan mereka? Apa masalah meraka? Bagaimana kita memberi solusi terhadap masalah mereka? Jika mengenal baik pelanggan kita maka akan semakin efektif juga email marketing yang akan dikirimkan untuk mereka.

Setelah itu lakukan personalisasi, kita gunakan data pelanggan/subscriber untuk membuat pesan ‘seolah-olah’ secara personal dengan bantuan tools dari email marketing yaitu menggunakan custom name field.

Jadi nanti bukan "Hallo Pelanggan Terhormat", tapi dengan personalisasi menjadi "Hallo, Ratih. "

Atau bukan, "Kamu mungkin menyukai ini ... (produk secara acak)", tetapi "Kamu mungkin menyukai ini (berdasarkan riwayat pembelian pelanggan)".

Ada taktik personalisasi yang jelas seperti tentang item yang mungkin mereka tinggalkan di keranjang belanja di situs belanja online kita. Atau kita buat segmentasi yang tepat sasaran sesuai dengan kondisi pelanggan.  

Buat campaign email ‘mobile friendly’

Data dari eMailmonday tahun 2014, sebanyak 42% dari semua email marketing yang dikirimkan dibuka melalui perangkat seluler (mobile seluler). Sekarang angkanya melonjak hinggal 61%. Ini bukan jumlah yang kecil loh.

Contohnya saat bangun di pagi hari apa hal pertama yang kita lihat ? Pasti ponsel, memeriksa apa ada telepon, chat, dan ya coba tebak apa lagi, email kan. Ternyata bukan hanya kita, tapi 50% manusia zaman sekarang melakukan hal yang serupa.

Sangat tepat jika kita membuat campaign email marketing yang ‘mobile friendly’ tipsnya, terapkan desain email responsef (RED). Membuat desain email yang sesuai dengan tampilan mobile. Buatlah judul yang singkat, jelas, dan padat sehingga pelanggan langsung tahu apa tujuan dan topik dari email tersebut.

Isi Email Langsung ke Inti dan Tambahkan Frase Proaktif

Melalui email marketing para pelaku usaha bisa membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggannya. Utamakan kirim konten email yang berkualitas dan memiliki values untuk pelanggan.

Jika data pelanggan sudah masuk ke dalam email list artinya target market sudah jelas, maka kita dapat memulai campaign email marketing dengan sapaan hangat dan pendekatan secara langsung pada inti promosi yang akan disampaikan. Fokuskan bagian keuntungan yang akan didapatkan oleh si pelanggan jika menindaklanjuti prospek yang disebutkan di dalam email yang didapatkan itu.

Bisa secara bertahap mengirimkan beberapa campaign atau hanya dalam sekali campaign, itu disesuaikan dengan kondisi pelanggan.

Dan yang tak kalah penting adalah tambahkan frase/kalimat proaktif, seperti tombol langsung untuk membeli produk atau memesan jasa usaha kita.

Lakukan Testing Sebelum Mengirim Campaign

Sebelum mengirimkan campaign email marketing, ada baiknya lakukan testing terlebih dahulu. Mulai dari pemberian judul apakah sudah menarik dan menjual, cukup singkat dan jelas kah? Apa perlu perbaikan. Lalu cek lagi kalimat pada isi email, tampilan design, penempatan gambar, penempatan teks, dan kolom untuk ‘generate link’ ke website utama apakah semua berfungsi dan sudah sesuai.

Lakukan testing sebanyak mungkin sampai kita benar-benar yakin bahwa campaign email ini sudah sesuai dengan segala komposisi didalamnya, sehingga bisa tepat sasaran dan menghasilkan keuntungan bagi usaha kita.

Analisa Hasil Kerja Email Marketing Campaign Secara Rutin

Setelah mengirim email marketing campaign pastikan kita selalu memeriksa dan menganalisa datanya. Berapa open rate-nya, bounce-nya, data email yang sudah tidak aktif, seberapa banyak pelanggan yang meng’klik’ kolom proaksi, dan lain sebagainya. Hal ini berguna untuk memperbaiki email marketing campaign selanjutnya dan meningkatkan hasil yang jauh lebih baik kedepannya.

Poin dasar lainnya seperti memilih platform email marketing yang handal dan terpercaya. Mengetahui dan memahami kapan waktu terbaik untuk mengirimkan email marketing ke seluruh list email yang ada, biasanya berdasarkan pada pengalaman dan hasil analisa data campaign sebelumnya.

Email marketing ini bukan hanya sekedar ‘kirim email’ lalu ‘oke lupakan’ begitu saja. Tapi bagi digital marketer atau email marketer harus menginvestasikan waktu dan sumber daya yang ada untuk mengoptimalkan kinerja di bidang ini, terlepas dari apakah akan mengirimkan campaign secara berkelanjutan atau hanya sekali promosi saja. Lakukan trial and error dan terapkan strateginya, jika gagal sekali, itu hal biasa, cepat perbaiki, analisa, pelajari, dan lakukan lagi di kesempatan berikutnya. Karena yakin proses tidak akan mengkhianati hasil. (Dita/berbagai sumber)

Share :

Related Articles

No related posts