Social Listening Menjadi Taktik Pemasaran B2B yang Berharga

Bayu Septian

30 March 2023 04:24

Photo by picjumbo.com

Social Listening Menjadi Taktik Pemasaran B2B yang Berharga - Saat ini, pemasaran menjadi sangat penting dalam menjalankan bisnis. Ada begitu banyak hal yang perlu diperhatikan dalam strategi pemasaran agar bisnis bisa berjalan dengan baik dan berkembang.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi, terutama dalam era digital seperti sekarang ini.

Di antara banyaknya teknologi yang tersedia, social listening atau (Soclis) menjadi salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan strategi pemasaran B2B.

Apa itu social listening dan bagaimana cara kerjanya? Simak pembahasannya di bawah ini.

BACA JUGA: Apa Bedanya Media Monitoring dengan Social Listening?

Apa itu Social Listening?

Social Listening merupakan tindakan memantau dan mengukur umpan balik atau persepsi pelanggan melalui saluran media sosial. Dengan kata kunci, topik, pesaing, dan lainnya "didengarkan" melalui mention, pesan langsung, dan postingan media sosial, perusahaan dapat memperoleh wawasan dan bertindak pada peluang tertentu.

Meskipun Soclis biasanya dianggap penting dalam pemasaran B2C karena umpan balik yang diberikan pelanggan, namun hal ini juga sangat penting dalam pemasaran B2B.

Saat terjadi pandemi covid beberapa tahun silam, penggunaan platform media sosial meningkat sebesar 44% dan angka tersebut termasuk penggunaan oleh pekerja bisnis.

Social Listening merupakan langkah pertama untuk social selling, dan untuk memulainya, perusahaan harus melakukan Lead Generation.

Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan beberapa cara Soclis dapat membantu perusahaan B2B.

Bagaimana Social Listening bekerja untuk perusahaan B2B?

Social Listening adalah langkah pertama untuk social selling, dan langkah pertama untuk Soclis adalah Lead Generation. Berikut adalah beberapa cara social listening dapat membantu:

1. Lead Generation

Orang sering menggunakan media sosial untuk membahas pembelian masa depan atau berbicara tentang perusahaan, dan ini dapat membuka dialog yang orang dalam tim penjualan Anda dapat tindak lanjuti.

Prospek ini akan merespon pesan dan dapat membicarakan pembelian masa depan atau masalah yang dihadapi dengan pekerja.

2. Mengevaluasi sentimen pelanggan

Memantau mention produk Anda dapat membantu dalam memahami bagaimana orang melihat merek Anda.

Mungkin lebih mudah untuk B2C, tetapi ada situs ulasan sosial untuk B2B, seperti CompareCamp di mana Anda dapat menemukan umpan balik yang berguna.

Ini dapat membantu Anda mengidentifikasi masalah potensial dan memungkinkan Anda untuk mengatasinya secepat mungkin.

3. Analisis pesaing

Anda dapat mengidentifikasi cara untuk meningkatkan penawaran Anda sendiri. Dengan memonitor dan menganalisis apa yang dikatakan tentang pesaing Anda di media sosial, Anda dapat memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam pasar.

Anda dapat memperoleh wawasan tentang jenis pelanggan yang mereka targetkan, produk atau layanan yang mereka tawarkan, dan cara mereka mempromosikan merek mereka.

Semua informasi ini dapat membantu Anda mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan berbeda dari pesaing Anda.

Selain itu, memahami pesaing Anda juga dapat membantu Anda mempersiapkan respons cepat jika ada perubahan pasar atau jika pesaing Anda meluncurkan kampanye pemasaran baru.

4. Kelebihan Social Listening dalam B2B Marketing

Setelah mengetahui apa itu Social Listening dan bagaimana cara kerjanya untuk perusahaan B2B, mari kita lihat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan strategi ini:

Lead Generation

Melalui Soclis, perusahaan bisa mengidentifikasi calon pelanggan yang sedang mencari produk atau layanan yang ditawarkan.

Tim penjualan bisa menggunakan informasi ini untuk membangun hubungan dan mengarahkan mereka ke dalam proses penjualan.

Evaluasi Sentimen Pelanggan

Mengamati feedback dan review pelanggan melalui media sosial bisa membantu perusahaan untuk memahami bagaimana pelanggan melihat merek atau produk yang ditawarkan.

Dengan cara ini, perusahaan bisa mengidentifikasi masalah potensial dan melakukan tindakan yang diperlukan sebelum masalah menjadi semakin besar.

Analisis Kompetitor

Melalui Soclis, perusahaan bisa memantau apa yang dibicarakan oleh pesaing di media sosial. Dengan mempelajari produk atau layanan yang disukai oleh pelanggan pesaing, perusahaan bisa menemukan cara untuk meningkatkan produk atau layanan mereka sendiri.

Evaluasi Dampak PR

Social Listening juga bisa digunakan untuk memantau respons terhadap kegiatan PR perusahaan. Dengan memeriksa tanggapan di media sosial, perusahaan bisa mengevaluasi efektivitas kampanye PR mereka dan menentukan apakah harus melakukan perubahan atau tidak.

Penemuan Influencer

Melalui Social Listening, perusahaan bisa mengidentifikasi orang-orang yang memposting konten yang relevan dengan merek atau produk mereka.

Dengan menemukan influencer potensial, perusahaan bisa mencari cara untuk bekerja sama dan memperluas jangkauan merek mereka.

Kepuasan Karyawan

Perusahaan juga bisa menggunakan Social Listening untuk memahami pandangan karyawan mereka. Melalui analisis media sosial seperti LinkedIn atau GlassDoor, perusahaan bisa memahami bagaimana karyawan mereka merasa tentang lingkungan kerja dan apakah ada masalah yang harus diatasi.

Secara keseluruhan, Soclis bisa menjadi strategi yang sangat berharga dalam membangun strategi pemasaran B2B yang kuat dan stabil. Dengan memanfaatkan media sosial dengan bijak, perusahaan bisa mendapatkan wawasan dan informasi yang sangat berguna tentang pelanggan, pesaing, dan industri mereka sendiri.

Referensi: www.lxahub.com

Share :

Related Articles