Apa Bedanya Media Monitoring dengan Social Listening?

Bayu Septian

20 March 2023 02:43

Perbedaan Media Monitoring dengan Social Listening

Dalam dunia pemasaran dan komunikasi, media monitoring dan social listening adalah dua konsep yang sering digunakan. Namun, meskipun keduanya berhubungan dengan memantau dan menganalisis informasi yang terkait dengan merek, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara pemantauan media dan social listening, serta bagaimana keduanya dapat digunakan untuk membantu merek dalam berbagai cara.

Apa itu Media Monitoring?

Media monitoring adalah proses memantau media tradisional dan digital, seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan situs web, untuk memperoleh wawasan tentang bagaimana merek atau topik tertentu dipahami atau dibahas oleh masyarakat. Tujuan utama dari pemantauan media adalah untuk memahami opini publik, mendapatkan pemahaman tentang bagaimana merek Anda dilihat oleh konsumen, dan memastikan bahwa merek Anda dipahami dengan benar oleh media.

Ada beberapa jenis media monitoring yang tersedia, termasuk pemantauan media manual dan otomatis. Pemantauan media manual melibatkan seseorang yang secara aktif mencari dan memantau publikasi media terkait dengan merek atau topik tertentu, sementara pematntauan media otomatis melibatkan penggunaan perangkat lunak yang dapat secara otomatis memantau media dan memberikan laporan terkait hasilnya.

Apa itu Social Listening?

Social listening adalah proses memantau dan menganalisis percakapan yang terjadi di media sosial, seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan LinkedIn, untuk memahami opini, sentimen, dan preferensi konsumen. Tujuan utama dari social listening adalah untuk memahami cara konsumen berinteraksi dengan merek Anda, memantau pesaing, dan mengidentifikasi peluang bisnis baru.

Seperti pemantauan media, social listening juga dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Social listening manual melibatkan seseorang yang secara aktif memantau dan menganalisis percakapan di media sosial, sedangkan social listening otomatis melibatkan penggunaan algoritma dan perangkat lunak yang dapat memantau dan menganalisis percakapan secara otomatis.

Perbedaan antara Media Monitoring dan Social Listening

Perbedaan utama antara media monitoring dan social listening adalah di mana data dipantau dan dianalisis. Media monitoring memantau dan menganalisis media tradisional dan digital, sedangkan social listening memantau dan menganalisis percakapan di media sosial. Selain itu, pemantauan media terfokus pada merek dan topik tertentu, sedangkan social listening terfokus pada opini dan sentimen konsumen.

Media monitoring digunakan untuk memantau berita terbaru, cakupan media, dan analisis pesaing, sedangkan social listening digunakan untuk memantau percakapan tentang merek, produk, dan layanan di media sosial. Social listening juga dapat membantu merek dalam mengidentifikasi tren konsumen baru dan memahami bagaimana konsumen merespons kampanye pemasaran dan promosi merek.

Bagaimana Media Monitoring dan Social Listening Dapat Membantu Merek?

Media monitoring dan social listening dapat membantu merek dalam beberapa cara. Pemantauan media dapat membantu merek memantau cakupan media tentang merek dan topik tertentu, memahami opini publik tentang merek, serta mengidentifikasi tren dan kesempatan bisnis baru. Dengan pemantauan media, merek dapat mengetahui bagaimana merek mereka dipersepsikan oleh publik dan apakah kampanye pemasaran mereka berhasil atau tidak.

Di sisi lain, social listening dapat membantu merek memantau percakapan di media sosial tentang merek, produk, dan layanan mereka. Dengan social listening, merek dapat mengetahui bagaimana konsumen merespons kampanye pemasaran dan promosi mereka, serta mengidentifikasi masalah atau keluhan yang muncul di media sosial dan menyelesaikannya dengan cepat. Selain itu, social listening juga dapat membantu merek dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan memahami tren konsumen baru.

Dalam rangka menggunakan media monitoring dan social listening secara efektif, merek harus memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk memantau dan menganalisis data yang diperoleh dari kedua proses tersebut. Merek juga harus mengidentifikasi tujuan mereka dan menentukan metrik yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan kampanye pemasaran mereka.

Kesimpulan

Media monitoring dan social listening adalah dua konsep yang berbeda tetapi saling terkait dalam dunia pemasaran dan komunikasi. Media monitoring memantau dan menganalisis media tradisional dan digital, sedangkan social listening memantau dan menganalisis percakapan di media sosial.

Keduanya dapat membantu merek dalam memahami opini publik dan konsumen, memantau pesaing, mengidentifikasi tren konsumen baru, serta memahami keberhasilan kampanye pemasaran dan promosi merek.

Dalam menggunakan kedua konsep ini, merek harus memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk memantau dan menganalisis data yang diperoleh dan menentukan tujuan dan metrik yang jelas untuk mengukur keberhasilan kampanye pemasaran mereka.

Adapun pemantauan media secara otomatis dengan menggunakan big data, artificial intelligence, dan machine learning, PT Kazee Digital Indonesia melalui produk Media Intelligence Kazee bisa melakukan pemantauan media otomatis secara komprehensif. Tertarik untuk mencobanya?

Share :

Related Articles