kazee
Blog
Regulasi AI Indonesia: Tantangan dan Peluang

Regulasi AI Indonesia: Tantangan dan Peluang

Iqbal Anshori

25 September 2025 08:56

Image


Pendahuluan: Era Baru Tata Kelola AI Indonesia

Indonesia sedang bersiap untuk memasuki babak baru dalam tata kelola teknologi Artificial Intelligence (AI) dengan rencana peluncuran regulasi komprehensif pada September 2025. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyatakan bahwa draft Regulasi AI ditargetkan selesai pada September 2025. Langkah strategis ini menandai komitmen serius pemerintah dalam memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di tanah air.


Status Terkini: Indonesia Tanpa Regulasi AI Spesifik

Saat ini, Indonesia belum memiliki regulasi khusus AI atau legislasi payung yang mengatur teknologi ini secara komprehensif. Meskipun Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) telah diterbitkan empat tahun lalu, Indonesia masih tidak memiliki regulasi mengikat spesifik terkait AI hingga hari ini.

Kondisi ini kontras dengan tingkat adopsi AI yang tinggi di Indonesia. Studi yang dilakukan International Data Corporation (IDC) Asia-Pacific Enterprise Cognitive/AI Survey pada 2018 menemukan bahwa Indonesia memiliki tingkat adopsi AI tertinggi di Asia Tenggara dengan 24,6 persen, mengalahkan Thailand (17,1%), Singapura (9,9%), dan Malaysia (8,1%).


Fokus Regulasi: Pendekatan Sektoral yang Terintegrasi

Regulasi yang akan datang akan fokus pada kasus penggunaan spesifik AI di sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan layanan pemerintah⁵. Pendekatan ini memungkinkan penerapan regulasi AI yang lebih terarah dan kontekstual, mengatasi tantangan spesifik sektor sambil tetap menjaga inovasi.

Komponen Utama Regulasi AI Indonesia:

  • Roadmap Nasional AI: Memberikan arah strategis pengembangan AI jangka panjang
  • Pedoman Etika AI: Memastikan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab
  • Standar Teknis Sektoral: Aturan spesifik untuk industri tertentu
  • Mekanisme Pengawasan: Sistem monitoring dan evaluasi implementasi


Momentum AI Global dan Posisi Indonesia

Data terbaru menunjukkan momentum adopsi AI yang menguat di Indonesia. 50% karyawan di Indonesia sudah menggunakan AI mingguan, sementara 21% menggunakannya setiap hari dalam pekerjaan mereka. Angka ini mencerminkan penetrasi AI yang signifikan di dunia kerja Indonesia.

Menurut Harvard Business Review, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia mengakui potensi transformatif AI untuk bisnis mereka, namun sangat sedikit yang memiliki rencana sistematis untuk bereksperimen dan mengadopsi AI secara berskala.


Studi Kasus: Adopsi AI oleh Perusahaan Indonesia

A. Layanan Digital Lebih Personal dan Aman: Studi Kasus Tokopedia Tokopedia, salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia, telah menjadikan AI sebagai inti dari strategi bisnisnya. Perusahaan ini menggunakan AI untuk menganalisis riwayat penelusuran dan pembelian pengguna guna memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi. Hal ini menciptakan pengalaman belanja yang lebih relevan dan menarik. Selain itu, AI juga digunakan dalam sistem pencegahan penipuan dengan mendeteksi pola pembelian yang tidak normal, yang secara signifikan mengurangi transaksi curang dan meningkatkan keamanan platform.

B. Transformasi Pelayanan Kesehatan: Studi Kasus Halodoc Di sektor kesehatan, Halodoc menggunakan AI untuk mengatasi tantangan aksesibilitas layanan. Platform ini memanfaatkan AI untuk fitur pengecekan gejala yang memberikan diagnosis awal dan rekomendasi medis kepada pengguna. AI juga membantu dokter dalam menganalisis citra medis dan rekam medis pasien untuk mendeteksi penyakit lebih dini. Implementasi AI ini memungkinkan Halodoc untuk menyediakan layanan kesehatan yang lebih andal, mengurangi waktu tunggu pasien, dan meningkatkan akurasi diagnostik, sejalan dengan visi pemerintah untuk reformasi layanan kesehatan.

C. AI yang Memahami Indonesia: Studi Kasus GoTo dan Sahabat-AI Salah satu contoh paling menonjol dari AI yang disesuaikan dengan konteks Indonesia adalah kolaborasi antara GoTo Group dan Sahabat-AI. Berbeda dengan model bahasa besar global yang berfokus pada bahasa mayoritas, Sahabat-AI dikembangkan secara khusus oleh

AI Center of Excellence di Indonesia untuk memahami lebih dari 700 bahasa daerah dan nuansa budaya lokal. GoTo Group telah mengintegrasikan model ini ke dalam asisten suara "Dira".   Integrasi ini memiliki dampak yang transformatif. Jutaan pengguna GoTo kini dapat memesan layanan, seperti ojek daring atau makanan, menggunakan perintah suara dalam dialek pilihan mereka. Hal ini secara langsung mengaktualisasikan prinsip "Inklusivitas" yang ada dalam Surat Edaran Kominfo , menunjukkan bagaimana teknologi dapat memperluas inklusi digital bagi populasi yang beragam secara linguistik.

D. Mengubah Data Menjadi Keputusan Strategis: Studi Kasus Kazee Sebagai salah satu startup Big Data dan AI terkemuka di Indonesia, Kazee (PT Kazee Digital Indonesia) berfokus untuk memberdayakan para pemimpin dengan wawasan berbasis data untuk pengambilan keputusan yang transformatif. Diakui sebagai salah satu dari lima startup teratas dunia di bidang analisis media sosial, Kazee menyediakan solusi kecerdasan buatan yang mudah digunakan untuk berbagai kebutuhan bisnis.

Layanan mereka mencakup analisis dan intelijen di berbagai bidang, termasuk media, penelitian, dan lokasi. Melalui implementasi AI, mereka telah membantu bisnis di sektor e-commerce mengurangi waktu respons kepada pelanggan hingga 50%, yang secara langsung meningkatkan kepuasan pelanggan dan penjualan.


Tantangan dan Peluang Implementasi

Tantangan Utama:

  • Skills Gap: Kekurangan talenta AI yang berkualitas
  • Data Governance: Pengelolaan data yang belum optimal
  • Infrastructure: Kebutuhan investasi infrastruktur digital
  • Regulatory Compliance: Persiapan industri menghadapi regulasi baru

Peluang Strategis:

  • Market Leadership: Posisi Indonesia sebagai digital leader ASEAN
  • Innovation Hub: Pengembangan ekosistem startup AI lokal
  • Economic Growth: Kontribusi AI terhadap GDP nasional
  • Competitive Advantage: Keunggulan kompetitif di pasar global


Persiapan Menuju September 2025

Pemerintah Indonesia sedang menyusun beberapa standar global terkait kecerdasan buatan untuk mendukung pengembangan regulasi AI. Proses ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk akademisi, industri, dan organisasi internasional.

Perusahaan-perusahaan Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan:

  • Mengembangkan framework AI governance internal
  • Investasi dalam capability building SDM
  • Implementasi data management yang robust
  • Kolaborasi dengan regulator dalam proses konsultasi


Kesimpulan: Menuju Era AI yang Bertanggung Jawab

Regulasi AI Indonesia yang akan diluncurkan September 2025 merepresentasikan langkah maju signifikan dalam membangun ekosistem AI yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan pendekatan sektoral yang terintegrasi, regulasi ini diharapkan dapat menyeimbangkan inovasi teknologi dengan perlindungan kepentingan masyarakat.

Keberhasilan implementasi regulasi ini akan sangat bergantung pada kolaborasi erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan AI yang ethical dan beneficial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Share :

Related Articles