Pemanfaatan Jasa Big Data Bagi Praktisi Public Relations
Bayu Septian
28 May 2022 19:32
Persaingan dalam lini bisnis yang semakin ketat, membuat profesi public relations dalam perusahaan harus bekerja keras dalam melakukan tugasnya. Public relations harus mampu membangun reputasi dan meningkatkan prospek serta penjualan. Sayangnya, seringkali PR mengalami kendala dalam melaksanakan tugasnya karena terbatasnya waktu dan sumber daya, terutama saat melakukan survei produk.
Berkat kecanggihan teknologi, kini tugas public relations dalam melakukan survei dan mengumpulkan data dibantu menerapkan metode paling efektif yakni pemanfaatan teknologi big data. Big data adalah sekumpulan data bervolume besar yang terus bertambah setiap waktu dan dapat dimanfaatkan perusahaan. Public relations yang memanfaatkan big data dapat menganalisis informasi secara efisien dan memperoleh wawasan seputar peluang penjualan produk.
Berdasarkan pembahasan singkat mengenai big data dan public relations diatas, mari kita jelaskan lebih lanjut apa pentingnya data bagi PR dan bagaimana teknologi big data sangat dibutuhkan oleh PR sebagai berikut.
Pentingnya Data Bagi Public Relations
Mengutip dari techtarget.com, data adalah informasi yang telah diterjemahkan ke dalam bentuk yang efisien. Bentuk data berupa kumpulan fakta yang memberikan gambaran yang luas terkait suatu keadaan. Data hampir digunakan di semua lini bidang karena berperan sebagai alat bantu (tools) yang mampu memproyeksikan dan merencanakan peristiwa di masa depan.
Bagi public relations, kumpulan data dan informasi diperlukan sebagai bahan acuan dalam membuat kebijakan perusahan seperti menyusun strategi pemasaran produk, meningkatkan citra, merek hingga layanan perusahaan. Selain itu, kinerja PR yang berbasis data akan memudahkan mereka dalam mengukur kredibilitas perusahaan berdasarkan fakta di lapangan.
Mengapa Teknologi Big Data Sangat Dibutuhkan Oleh PR?
Public relations memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga citra dan reputasi perusahaan. Dalam pelaksanannya, seorang PR perlu menetapkan metode paling efektif agar target dan tujuan kerjanya tercapai. Teknologi big data merupakan salah satu solusi bagi PR untuk menjalankan tugas kehumasan dan membantu mereka dalam mengumpulkan data.
Teknologi big data telah banyak digunakan di perusahaan di berbagai belahan dunia. Studi yang dilakukan Gartner, menyatakan bahwa 75% perusahaan dunia menginvestasikan modalnya pada teknologi ini. Alasan mengapa big data sangat dibutuhkan oleh PR karena perannya dalam membantu mengefektifkan tugas PR.
Untuk bisa memanfaatkan big data secara efektif, perusahaan perlu melakukan analisis secara tepat. Mengingat, jenis data yang dikumpulkan sangatlah variatif, seperti foto, video, teks, data sensor, dan lain sebagainya. Oleh karenanya, tidak sedikit perusahaan yang menggunakan jasa big data untuk membantu memaksimalkan peran PR. Dalam penerapannya, perusahaan biasanya akan memanfaatkan jasa big data yang didalamnya terdapat artificial intelligence atau machine learning untuk mengidentifikasi pola big data.
Adapun hasil analisis tersebut nantinya dapat membantu beberapa tugas dan tanggung jawab public relations, seperti :
1. Pengambilan Keputusan
Pada dasarnya, manfaat big data bukan dilihat dari seberapa banyak data yang dimiliki melainkan bagaimana memanfaatkan data tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Public relations dapat mengambil informasi berupa data dan menganalisisnya serta menjadikannya sebagai insight dalam pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan yang didasarkan pada data akan menghasilkan keputusan yang objektif karena didukung data dan fakta di lapangan. Umumnya, untuk mengumpulkan data praktisi PR melakukan survei secara online untuk mengetahui sentimen perusahaan. Berangkat dari data tersebut, perusahan dapat menyusun strategi yang tepat untuk memasarkan produk dan memilih influencer yang sesuai.
2. Penyusunan Strategi Advertising
Cara terbaik untuk mengkomunikasikan dan memasarkan produk adalah dengan memasang iklan (advertising). Untuk membuat iklan yang efektif, PR membutuhkan data mengenai perilaku konsumen, pola pembelian, minat pelanggan, dan lain-lain. Di era serba digital, strategi advertising produk dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi big data.
Big data membantu perusahaan dalam merancang campaign mereka agar tepat sasaran. PR perlu mencari tahu target sasaran campaign dan mengamati tren agar bisa menjadi insight dalam penyusunan campaign. Strategi advertising menggunakan big data dinilai dapat meningkatkan konversi dan penjualan produk.
3. Manajemen Krisis & Resiko
Selain membangun reputasi positif pada perusahaan, PR juga memiliki tugas untuk mencegah masalah yang terjadi yang berdampak besar pada perusahaan.Upaya masalah tersebut bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi big data. Dalam memanajemen krisis dan resiko, PR perlu mengumpulkan data secara online dari berbagai media sosial, untuk membaca sentimen publik terhadap perusahaan.Dengan begitu, PR dapat mengetahui apa yang publik katakan tentang perusahaan. Selanjutnya, perusahaan dapat melakukan antisipasi sebelum kabar buruk meluas dan mengambil keputusan untuk memgembalikan citra perusahaan kembali.
4. Menilai Tingkat Kesuksesan
Dalam dunia PR, tolak ukur keberhasilan kinerja PR cukup sulit untuk diukur karena bersifat kualitatif. Namun, dengan memanfaatkan big data perusahaan dapat mengukur sejauh mana kesuksesan tugas PR dalam bentuk data kuantitatif. PR membutuhkan berbagai tools untuk mengukur parameter kesuksesan tugas humas, contohnya Sysomos Map atau Google Analytics. Kedua perangkat lunak tersebut berguna untuk mengumpulkan data dan menampilkannya dalam bentuk analisis numerik.
5. Memenangkan Persaingan
Beban kerja PR tidaklah mudah, maka dari itu PR membutuhkan bantuan teknologi big data untuk memenangkan persaingan. Dengan big data, PR dapat mengumpulkan data terkait perusahaan dan para kompetitornya guna membantu memahami kebijakan yang tengah dilakukan perusahaan pesaing.Dengan memahami apa yang dilakukan kompetitor, perusahaan dapat memilih langkah antisipasi yang sesuai. Hal tersebut kemudian bisa mendorong perusahaan selangkah lebih maju dibandingkan perusahaan kompetitor. Terlebih jika peran PR berupa keterampilan komunikasi dipadukan dengan pemanfaatan teknologi akan menjadi modal besar yang dimiliki perusahaan.
Bagaimana Big Data Membantu Praktisi Public Relations?
Kehadiran big data dapat membantu praktisi public relations dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut Cutlip dan Center dalam buku Effective Public Relations, terdapat empat tahapan proses public relations yang menjadi gambaran bagaimana big data dapat membantu tugas PR, sebagai berikut.
1. Research
Tahapan proses kerja public relations diawali dengan tahapan research (riset). Peran riset dalam public relations sangatlah penting. PR dapat mengawalinya dengan mengumpulkan data dan fakta di lapangan untuk mengetahui informasi mengenai segmentasi pasar, kondisi dan peluang pasar hingga strategi kompetitor. Bagi mereka yang kurang menguasai teknologi ini, tidak sedikit perusahaan yang menggunakan jasa big data untuk membantu PR melaksanakan tugasnya.
Dalam tahapan ini, big data membanturiset berjalan lebih efektif dan efisien karena dapat menunjukan apa yang sedang terjadi di masyarakat. Big data dapat mengumpulkan dan mengklasifikasikan data berupa isu, pendapat, ataupun tren yang berlaku di masyarakat. Dari sinilah PR dapat membentuk ide kegiatan atau menyusun campaign dengan menyesuaikan tren baru yang sedang disukai oleh publik.
2. Planning
Data dan informasi yang didapatkan dari hasil riset, selanjutnya dianalisis dan diolah oleh PR sebagai bahan acuan dalam tahapan perencanaan (planning) program. Dalam tahapan perencanaan, PR dapat melakukan penyusunan masalah dengan memikirkan solusi dengan perencanaan strategi perusahaan. PR harus menentukan strategi apa yang sekiranya akan winning dan seberapa besar potensi program yang dijalankan jika diperkenalkan pada publik.
Dalam menyusun strategi dan taktik tentunya diperlukan pemahaman lebih mengenai publik terkait. Big data dapat membantu dalam proses pengenalan publik secara mendalam. Dalam mengolah berbagai data dengan bentuk yang variatif, dibutuhkan skill khusus dalam pengolahan datanya. Bagi PR yang kurang menguasai teknologi ini, bisa memanfaatkan jasa big data analytics yang ditawarkan perusahaan big data.
3. Action and Communication
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan PR adalah melakukan aksi dan mengkomunikasikannya. Dalam tahapan ini, mencakup bagaimana humas melaksanakan program yang telah dirancang untuk mencapai tujuan program pada publik. Praktik public relations perlu memastikan bahwa tujuan dan pesan yang spesifik dari strategi serta taktik dapat dikomunikasikan. Agar dapat mengkomunikasikan pesan yang relevan dengan publik, big data membantu praktisi public relations dalam menganalisis pola dan pemikiran masyarakat.
4. Evaluation
Proses kerja public relations yang terakhir adalah mengevaluasi program (evaluation). Tahapan evaluasi mencakup penilaian persiapan, pelaksanaan dan mengukur pengaruh program PR yang telah dilakukan terhadap perusahaan. Pada tahap ini, praktisi public relations mengukur seberapa efektif proses secara keseluruhan yang kemudian akan dijadikan acuan dalam proses berikutnya. Big data dalam tahapan ini berperan dalam monitoring brand dan membantu analisis sentimen yang terdapat di media sosial mengenai kegiatan yang dijalankan.
Kesimpulan
Teknologi big data di era digital sekarang ini turut membantu praktisi public relations dalam menjalankan aktivitasnya. Big data membantu PR dalam mengambil keputusan, menyusun campaign & strategi advertising, memanajemen resiko hingga memantau tren pasar. Dibutuhkan pengetahuan dan skill khusus dalam melakukan pengolahan data, maka dari itu PR perusahaan dapat menggunakan jasa big data untuk mengumpulkan dan mengolah data yang variatif. Dengan bantuan teknologi tersebut, perusahaan dapat selangkah lebih maju dalam melakukan pendekatan pada pelanggan yang dapat mendukung peningkatakn profit dan penjualan.
Referensi
https://binus.ac.id/2020/11/tugas-dan-tanggung-jawab-kehumasan-di-era-big-data/