Waspada! Gagal Ginjal Akut Yang Menyerang Anak
Bayu Septian
22 October 2022 22:30

Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia telah menerima laporan peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut yang tajam pada anak sejak akhir Agustus 2022.
Seiring dengan peningkatan tersebut, Kemenkes meminta para orang tua untuk tidak panik, namun selalu waspada terutama ketika anaknya mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut, seperti ada diare, mual, muntah, demam,serta jumlah air seni yang sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
Untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam rangka pencegahan, Kemenkes juga sudah meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.
Hingga 18 Oktober 2022, jumlah kasus acute kidney injury akut yang dilaporkan sebanyak 206 dari 20 provinsi. Angka kematian sebanyak 99 anak.
Berdasarkan hal tersebut Kazee Digital memetakan isu yang tersebar di media terkait gagal ginjal akut dengan menggunakan media monitoring.
Simak selengkapnya pada artkel berikut!
Baca Juga
Omicron XBB Terdeteksi Masuk Indonesia
Analisis Media Monitoring Gagal Ginjal Akut
Ekspos data yang terhimpun melalui pantauan media monitoring terdapat 4.881 data perbincangan media sosial serta pemberitaan media daring terkait acute kidney injury Akut Misterius yang terjadi pada anak. Sementara puncak ekspos terjadi pada tanggal 19 Oktober 2022.

Adapun isu dalam puncak ekspos diantaranya yakni:
- Kemenkes Catat 206 kasus Ginjal Akut, dan 99 meninggal.
- Kemenkes Temukan Senyawa Diduga Penyebab Ginjal Akut Pada Obat Anak
- BPOM larang obat cair anak.
Komposisi Isu Gagal Ginjal Akut

Isu dengan ekspos tertinggi dalam periode ini terkait BPOM melarang obat batuk sirup yang menggunakan Dieltilen Glikol. BPOM menyebut setiap perusahaan farmasi yang melakukan registrasi obat tidak diperbolehkan mendaftarkan produk yang mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).Kedua bahan tersebut diduga yang memicu kematian setidaknya 70 anak di Gambia.
Dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) sendiri umumnya ditemukan sebagai cemaran pada gliserin atau propilen glikol yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan. Namun, BPOM telah menetapkan batas maksimal EG dan DEG untuk kedua bahan tambahan tersebut sesuai standar internasional.
Organisasi Teratas
Kementerian Kesehatan merupakan organisasi yang paling banyak disebutkan namanya dalam perbincangan media sosial dan pemberitaan media daring dengan bobot persentase sebesar 51%.

Tokoh Teratas

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohaamd Syaril menjadi tokoh teratas dala periode analisis 10-19 Oktober 2022.
Analisis Lokasi
Secara demografi, Provinsi DKI Jakarta, Bali, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan DI Yogyakarta, menjadi 5 lokasi yang mendapatkan ekspos tertinggi terkait acute kidney injury yang menyerang anak.

Adapun isu dibeberapa wilayah dengan ekspos tertinggi diantaranya yakni:
DKI JAKARTA
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemerintah Provinsi DKI serius memperhatikan dan menangani fenomena kasus gagal Ginjal Akut pada anak.
BALI
Puan Dorong Pemerintah Gencarkan Edukasi soal Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Agar tidak memakan korban kembali seperti 11 pasien gagal ginjal akut di Bali.
JAWA BARAT
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung merawat 12 pasien gagal ginjal akut misterius. 12 pasien gagal ginjal akut misterius ini berasal dari sejumlah daerah di Jabar.
SUMATERA BARAT
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat sejak akhir Juli 2022 mencatat 22 kasus gagal ginjal akut pada anak dan 12 di antaranya menyebabkan kematian.
DI YOGYAKARTA
Kasus acute kidney injury kembali dilaporkan menyebabkan kematian pada seorang anak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Total sudah enam kasus kematian karena penyakit itu di daerah ini.
Sebaran Kasus Gagal Ginjal Akut Berdasarkan Provinsi
