Fenomena Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan Ternak
Bayu Septian
19 May 2022 02:26
Fenomena wabah penyakit mulut dan kuku akhir-akhir ini banyak dipebincangkan dimedia sosial. Serangan penyakit tersebut juga sudah meluas penularannya di Indonesia . Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menetapkan dua Kabupaten di Aceh dan empat Kabupaten di Jawa Timur sebagai daerah wabah PMK.
Lalu mengapa penyakit ini bisa meluas? Dan bagaimana sejarahnya?
Baca Juga:
Analisis Isu Media Terkait Hepatitis Akut Misterius
Sejarah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Mengutip dari CNN Indonesia Penyakit yang memiliki nama apthae epizootica (AE), aphthous fever, hingga foot and mouth disease (FMD) pertama kali masuk ke Indonesia pada 1887 melalui impor sapi dari Belanda.
Kasus pertama kali ditemukan di Gresik, Jawa Timur pada 28 April 2022, dan telah mengalami peningkatan kasus rata-rata dua kali lipat setiap harinya.
Agen penyebab PMK adalah Virus Foot Mouth Disease (FMDV). Penyakit ini sangat ditakuti oleh semua negara di dunia karena menyebabkan dampak ekonomi yang tidak sedikit.
Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE/Office des Internationale Epizootis) memasukkan penyakit PMK ke dalam daftar penyakit yang harus dilaporkan.
Bagaimana Penyakit Mulut dan Kuku Menular?
Penularan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini berlangsung melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Penularan secara langsung dapat melalui droplet, leleran cairan hidung, dan serpihan kulit pada hewan yang terinfeksi virus.
Sementara itu penularan secara tidak langsung terjadi pada vektor hidup, yaitu manusia dan hewan lainnya.
Virus yang menempel ini juga menular melalui mobil pengangkut ternak, peralatan, alas kandang, dan lainnya.
Selain itu, virus ini dapat menyebar melalui angin di daerah beriklim khusus bisa mencapai radius 60 km di darat dan 300 km di laut.
Ekspos Data Terkait Penyakit Mulut & Kuku
Berdasarkan fenomena ini, Kazee Digital Indonesia telah menganalisis data terkait ekspos pemberitaan dan pembicaraan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
Analisis dilakukan menggunakan tools Media Monitoring Kazee dalam periode analisis 12-18 Mei 2022.
Berdasarkan hasil analisis, pemberitaan serta perbincangan dimedia terkait wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak sebanyak 20.001 total data.
Linimasa twitter pun menjadi media sosial dengan ekspos terbanyak terkait perbincangan fenomena virus PMK ini.
Dalam periode ini, puncak ekspos terjadi pada tanggal 13 Mei 2022 dengan 5.895 total data. Adapun isu yang menopang puncak ekspos diantarnya sebagai berikut:
- DPR RI meminta pemerintah memastikan stok hewan kurban aman
- Pemkab Tulungagung Tutup Pasar Hewan Antisipasi Merebaknya PMK
Sentimen Keseluruhan
Dari ekspos data yang tersebar, baik media online maupun media sosial mendapatkan berbagai sentimen, dalam hal ini sentimen negatif paling mendominasi sebanyak 10.009 data.
Hal tersebut dikarenakan penyakit ini menjangkit ratusan sapi ternak, sehingga hal tersebut menimbulkan keresahan bagi masyarakat terutama menjelang idul adha nanti.
Isu Keseluruhan Terkait Penyakit Mulut dan Kuku
- Isu teratas terkait hal ini yakni Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, SIK., MH yang berkoordinasi dengan Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan HPT Baturraden (BBPTUHPT) serta kunjungi peternakan hewan di wilayah Banyumas untuk memberikan himbauan agar warga tetap waspada terhadap penyakit PMK dan selalu melakukan pembersihan kandang, pengecekan kesehatan hewan serta penyemprotan disinfektan secara rutin di peternakannya.
- Isu selanjutnya yakni terkait penyakit misterius yang menjangkit hewan ternak ini ternyata tidak menular ke manusia, hal tersebut telah disampaikan oleh beberapa dokter hewan di Indonesia bahwa hewan yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku tidak akan menularkan ke manusia.
Top Person
Top Lokasi
Secara demografi Jawa Timur, Jawa Tengah, Nanggroe Aceh Darussalam menjadi provinsi yang paling banyak disebutkan terkait Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
- Jawa Timur
Hewan ternak di wilayah Kecamatan Lakarsantri dan Sambikerep, Surabaya, Jawa Timur, mengalami suspect Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya pun bergerak cepat melakukan pencegahan penyebaran Penyakit PMK yang ditemukan dengan menerjunkan Satgas PMK untuk mengawasi hewan ternak.
- Jawa Tengah
Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak sapi telah ditemukan di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah.
Ganjar Pranowo menyebutkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah terdeteksi di 13 daerah dengan total 48 ekor hewan positif terkena penyakit itu.
Sementara berdasarkan data Satgas Pangan Polda Jateng sebanyak 8.286. 534 ekor, suspect PMK sebanyak 385 ekor, positif PMK sebanyak 48 ekor, maya tiga ekor, di potong tujuh ekor.
- Nanggroe Aceh Darussalam
Wakil 1 bid. Polhukam DPD Lsm Gempita Kabupaten Aceh Tenggara yaitu JUNAIDI. SP, Meminta Pemda Aceh Tenggara Serius Dalam Menangani Masalah penanganan Pecegahan wabah PMK Pada hewan Ternak Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara RABU 18 MAI 2022.
Junaidi SP Dalam penanganan Masalah Pencegahan Penyakit Kuku dan Mulut Pada Hewan Ternak Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara Agar Malibatkan Tenaga Medis Hewan Yang ada di kabupaten Aceh Tenggara ini Selain dapat memukul Perekonomi an, para peternak, Apalagi Dimasa pandemi Covid 19 ini.
Top Redaksi
Redaksi dibawah ini merupakan redaksi yang paling masif memberitakan terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam periode 12-18 Mei 2022.