Virus Corona dalam Perspektif Media Massa

Bayu Septian

12 February 2020 08:22

Belakangan ini, dunia dihebohkan dengan pemberitaan penyebaran virus corona atau disebut COVID-19. COVID-19 ini pertama kali ditemukan di China, tepatnya di Provinsi Hubei. Sampai artikel ini diturunkan (12/2), sudah ada 1.114 orang yang meninggal akibat virus corona di China dengan jumlah penderita yang terjangkit sekitar 45 ribu orang.

Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip pada halaman berita Tirto.id mengatakan Virus Corona merupakan ancaman kematian, bahkan dapat berpotensi lebih buruk dari pada terorisme. Dampak yang ditimbulkan dari maraknya virus corona ini mencakup banyak sektor, salah satunya sektor kesehatan dan pariwisata. Beberapa negara terutama negara dengan tujuan wisata seperti mulai bersiaga dan mengantisipasi turis-turis yang berasal dari China.

Tentunya banyak sekali kerugian yang dialami sejak maraknya virus COVID-19 ini. Media sebagai wadah pemberi informasi dalam hal ini khususnya terkait virus corona juga menjadi salah satu pemicu meningkatkan kepanikan di masyarakat. Untuk itu, Kazee merangkum pemberitaan terkait virus corona sejak awal munculnya yaitu pada akhir Desember hingga 12 Februari 2020.

Dalam periode waktu 1 Desember 2019 hingga 12 Februari 2020, terdapat 492.798 data di seluruh media sosial yang membahas terkait Virus Corona ini. Dalam kurun waktu tersebut, virus corona pertama kali ramai diperbincangkan tepat pada 24 Januari 2020, tepat pada kejadian penutupan akses pergi dan menuju ke Wuhan (kota pertama kali ditemukannya virus corona).

Namun, puncak pembicaraan dan puncak pemberitaan terkait virus corona berada pada tanggal 2 Februari 2020. Pada 2 februari, salah satu isu yang dibicarakan pada 2 Februari adalah terkait Jokowi yang mengeluarkan peraturan untuk menutup akses khususnya penerbangan Rute China-indonesia. Hal ini berhubungan dengan status darurat yang sudah ditetapkan oleh WHO terkait virus corona ini. Sebagai informasi, virus corona sudah ditetapkan menjadi darurat global oleh World Health Organization (WHO).

Pembahasan corona memuncak kembali ketika pemerintah memutuskan untuk mengevakuasi WNI di Wuhan untuk kembali ke Indonesia. Pro-kontra sempat bermunculan akan keputusan ini. Salah satunya dating dari masyarakat Natuna yang wilayahnya dipakai menjadi tempat karantina WNI asal Wuhan tersebut. Namun, pemerintah memastikan WNI yang berasal dari Wuhan sehat dan telah lulus sensor screening corona di China.

Tentunya nada pemberitaan yang mewarnaik kasus corona ini didominasi oleh sentiment negatif sebanyak 394.011 data, disusul dengan sentiment positif yang hanya mencapai 98.787 data. Isu positif ini membahas terkait data terbaru yang mengatakan ada 4.781 orang berhasil sembuh dari virus corona. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.639 orang berasal dari Hubei.

Sementara itu, hingga saat ini, pemerintah Indonesia menyatakan bahwa Indonesia masih belum terjangkit virus corona ini. Namun, WHO mencurigai bahwa diduga sebenarnya corona ini sudah masuk ke Indonesia, hanya saja tidak terdeteksi. WHO menduga Indonesia belum memiliki peralatan yang memadai untuk mendeteksi virus corona.

Share :

Related Articles

No related posts