Tragedi Stadion Kanjuruhan Dalam Pantauan Media Monitoring

Bayu Septian

02 October 2022 08:52

Sumber Foto: Detik.com

Tragedi sepak bola yang mematikan kembali terjadi di Indonesia. Insiden terbaru terjadi dalam pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Tragedi yang terjadi pada Derby Jawa Timur itu disebut-sebut menimbulkan korban jiwa kedua terbanyak sepanjang sejarah insiden sepak bola di dunia.

Menurut footballgroundguide.com, Tragedi Kanjuruhan ini menjadi yang mematikan kedua di dunia dari sudut jumlah korban. Korban terbesar pernah terjadi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat laga Peru vs Argentina pada 1964.

Presiden Joko Widodo terekam sudah memberikan pernyataan di media dan meminta Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, untuk memonitor layanan medis korban tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Presiden Jokowi turut memerintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali Kapolri, Listyo Sigit Prabowo; dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan untuk melakukan evaluasi dari laga Arema vs Persebaya.

Berdasarkan pemantauan menggunakan tools Kazee media monitoring, guliran isu yang terbesar tertuju pada kontroversi penembakan gas air mata di tragedi kanjuruhan.

Poin kontroversi Penembakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan tertuju pada penggunaan Gas air mata dinilai cukup membahayakan dan penggunaan gas air mata dilarang oleh FIFA. Hal ini telah tercantum dalam pasal 19 terkait larangan penggunaan gas air mata dan senjata api.

Baca Juga: Usai Tuai Pro Kontra, Program Kompor Listrik Batal

Sebaran Data

Dalam pantauan 1-2 Oktobe, data berangsur naik dengan akumulasi sebanyak 47.810 ribu cuitan dan 8.520 artikel pemberitaan.

Tim Arema FC menelan kekalahan 3-2 atas tamunya Persebaya Surabaya dalam laga Derby Jawa Timur di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Kekalahan ini membuat sekitar 40 ribu Aremania kecewa. Aremania yang kecewa mencoba memprotes pemain dan pelatih dengan turun ke lapangan pasca pertandingan. Petugas keamanan dari TNI, Polri sekaligus keamanan internal mencoba menghalau Aremania untuk tidak masuk ke lapangan

Adapun pada akhir periode pemantauan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, untuk memonitor layanan medis korban tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Sebaran Isu

Kontroversi Penggunaan Gas Air Mata di Kanjuruhan Stadion

Penembakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan menuai Kontroversi sekaligus menjadi isu terbesar yang dibincangkan dan diberitakan. Poin kontroversi tertuju pada penggunaan Gas air mata dinilai cukup membahayakan dan penggunaan gas air mata dilarang oleh FIFA. Hal ini telah tercantum dalam pasal 19 terkait larangan penggunaan gas air mata dan senjata api.

Salah satu tokoh yang dikutip media yakni Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyesalkan penggunaan gas air mata oleh polisi dalam menangani kerusuhan suporter dalam tragedi Kanjuruhan yang sedikitnya menewaskan 129 orang.

Sementara itu, Pada linimasa twitter salah satunya seperti diangkat oleh @akmalmarhali bahwa penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan.

https://twitter.com/akmalmarhali/status/1576264867954450432

Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang Ratusan Korban Jiwa Meninggal

tertuju pada korban tewas akibat tragedi Kanjuruhan sebanyak 129 orang. Menurut footballgroundguide.com, Tragedi Kanjuruhan ini menjadi yang mematikan kedua di dunia dari sudut jumlah korban. Korban terbesar pernah terjadi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat laga Peru vs Argentina pada 1964.

Kekalahan Arema FC Disebut Memantik Kerusuhan Pecah di Stadion Kanjuruhan

Selanjutnya sorotan tertuju pada kronologis penyebab tragedi di Stadion Kanjuruhan. Diawali Kekalahan Arema FC di kandang sendiri dari Persebaya Surabaya 2-3 kemudian memantik amarah dan Para suporter Arema FC langsung masuk ke  lapangan stadion dan merusak sejumlah fasilitas stadion usai pertandingan.

Presiden Jokowi Minta Menkes Budi Monitor Layanan Medis Korban Tragedi Arema

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, untuk memonitor layanan medis korban tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang. Presiden Jokowi turut memerintahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali; Kapolri, Listyo Sigit Prabowo; dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan untuk melakukan evaluasi dari laga Arema vs Persebaya.

Trending Tagar dan Kata Kunci

Kata Kunci Kerusuhan, Paulus, Suporter, Tragedi serta tagar #Kanjuruhan dan #Prayforkanjuruhan paling besar dan banyak digunakan warganet dan pemberitaan secara luas. Hal tersebut merujuk pada perbincangan dan pemberitaan Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Top Person

Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta

"Mereka pergi ke satu titik di pintu 12 kemudian ada penumpukan dan di sana (menyebabkan) kekuarngan oksigen, sesak napas. Tim medis di dalam stadion berupaya menolong"

Ketua umum PSSI Mochamad Iriawan

"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang"

Presiden RI, Joko Widodo

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang, saudara-saudara kita di tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus layanan medis bagi korban yang sedang di rumah sakit agar segera mendapatkan pelayanan terbaik"

Share :

Related Articles