Kehadiran teknologi di era sekarang ini tentunya memberikan kemudahan pada segala hal. Terlebih, munculnya fenomena revolusi industri 4.0 yang identik dengan teknologi siber dan otomatisasi membuat beberapa proses pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satu profesi yang terbantu dengan berkat adanya revolusi industri 4.0 adalah public relation (PR).

Seiring berjalannya waktu, aktivitas public relations sudah mulai mengalami pergeseran dari konvensional ke arah digital. Big data sebagai salah satu pilar revolusi industri 4.0 membawa peranan penting sebagai tools dalam mendukung keberhasilan aktivitas public relations.

Sehingga jangan heran, jika kini mulai muncul profesi baru yakni digital public relations yang memanfaatkan teknologi digital platform dan media sosial untuk menciptakan awareness dan reputasi positif pada brand perusahaan.

Apa Itu Big Data?

Dilansir dari artikel sebelumnya, big data adalah sekumpulan data kompleks yang memiliki volume atau jumlah sangat besar yang terus berkembang dan bertambah setiap waktu. Data yang dihasilkan berupa teks, video, sensor, dan sebagainya yang dapat digunakan untuk untuk tujuan pribadi maupun bisnis.

Sedangkan menurut (Laney, 2021) big data adalah data dalam jumlah sangat besar yang dikumpulkan, disimpan, diolah, dan dianalisis agar menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijakan.

BACA SELENGKAPNYA : Apa itu Big Data ? Pengertian, Manfaat, Cara Kerja dan Contohnya

Mengapa PR Perlu Memanfaatkan Teknologi Big Data?

Peranan PR dalam sebuah perusahaan maupun organsasi sangatlah penting. Seorang praktisi Public Relations diibaratkan sebagai ujung tombak yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam memiliki reputasi apik di mata publik.

Tidak hanya menjaga stabilitas dan menciptakan citra positif pada perusahaan, PR juga dituntut untuk memiliki kemampuan beradaptasi dan melek terhadap teknologi baru yang terus berkembang. Pasalnya, jika tidak demikian, bisa saja produk atau jasa yang dimiliki perusahaan memiliki reputasi yang jelek di media sosial namun tidak ditangani dengan cepat dan tepat oleh PR.

Hadirnya teknologi baru seperti big data menjadi kesempatan bagi PR untuk mulai memanfaatkannya dalam membantu aktivitas public relations perusahaan. Teknologi ini memiliki kemampuan berpikir seperti manusia dan belajar untuk mengambil keputusan. Big data dapat melakukan analisis yang tepat pada berbagai jenis data yang bervariatif mulai dari  teks, video, data sensor dan foto.

Bagaimana Stategi Yang Tepat dalam MengelolaBig Data Bagi PR?

Public Relations (PR) dapat menggunakan teknologi Big Data untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang target audiens mereka, memantau perkembangan media sosial dan sentimen publik, dan membuat keputusan strategis berdasarkan data tersebut.

PR juga dapat menggunakan data untuk membuat kampanye yang lebih efektif dan mengukur dampak kampanye mereka. Data dalam jumlah besar ini membantu PR untuk memahami preferensi dan perilaku audiens mereka dan membuat strategi komunikasi yang sesuai dengan mereka.

Dalam mengolah big data dan membuat strategi yang tepat untuk perusahaan, umumnya PR melewati beberapa tahapan dalam pengolahannya, diantaranya :

1. Research

Di tahap awal, public relations mulai mengumpulkan fakta dan menganalisis situasi apa yang tengah terjadi di lapangan. Peran big data dalam hal ini adalah membantu PR dalam membentuk sebuah pola di masyarakat yang kemudian dapat dipetakan. Data dan fakta yang dikumpulkan dapat berupa isu, pendapat, ataupun tren yang berlaku di masyarakat. Dari sinilah kita dapat membentuk ide kegiatan atau membuat tren baru yang disukai oleh publik.

2. Planning

Planning atau perencanaan merupakan tahap kedua dimana praktisi public relations harus memikirkan solusi apa yang dapat ditawarkan. Solusi inilah yang kemudian dituangkan dalam strategi dan taktik public relations. Dalam menyusun strategi dan taktik tentunya diperlukan pemahaman lebih mengenai publik terkait. Big data dapat membantu dalam proses pengenalan publik secara mendalam.

3. Action and Communication

Setelah itu, tahapan public relations berikutnya adalah aksi dan komunikasi. Tujuan dan strategi pesan yang disampaikan harus spesifik sehingga dapat dikomunikasikan oleh praktisi public relations. Dalam pelaksanaannya, public relations harus mampu mempersuasi publiknya agar mendukung kegiatan mereka. Agar dapat mengkomunikasikan pesan yang tetap relevan dengan publik, big data membantu praktisi public relations dalam menganalisis pola dan pemikiran yang berlaku.

4. Evaluation

Pada tahap ini, praktisi public relations mengukur seberapa efektif proses secara keseluruhan yang kemudian akan dijadikan acuan dalam proses berikutnya. Dalam tahap evaluation, big data berperan dalam monitoring brand dan membantu analisis sentimen yang terdapat di media sosial mengenai kegiatan yang dijalankan.

Meski terlihat sederhana, public relations seringkali menemukan kesulitan dalam pemanfaatan big data. Mengingat, persebaran data terus meningkat dengan volume yang massif cepat dan jenis data yang kompleks. Maka dari itu, diperlukan sebuah tools yang dapat membantu PR untuk mengolah dan menganalisis data yang dihasilkan.  

Kazee Media Intelligence hadir untuk membantu Anda dalam memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti, media massa, media sosial, media cetak, forum, televisi dan lain sebagainya secara realtime.

Dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, Kazee Media Intelligence memungkinkan Anda untuk mengetahui respon dari brand maupun campaign yang perusahaan Anda jalankan. Selain itu, juga dapat mengetahui pergerakan kompetitor secara lebih mendetail.

Kazee Media Intelligence juga sudah digunakan dan membantu ratusan perusahaan nasional maupun internasional dari mulai perusahaan swasta, pemerintahan, pendidikan, dan UMKM.

Kini saatnya giliran Anda menjadi decision making yang profesional. Segera temukan strategi terbaik untuk bisnis Anda dengan bantuan Kazee Media Intelligence. Klik link untuk Informasi selengkapnya!