Strategi Keluar dari Krisis untuk Public Relation

Bayu Septian

07 November 2023 07:40

Setiap organisasi, dalam berbagai bidang dan industri, berpotensi menghadapi masa krisis. Namun, dengan strategi public relation (PR) yang tepat, krisis dapat diatasi dengan efektif. Berikut ini adalah strategi keluar dari krisis yang dapat diadaptasi oleh praktisi PR untuk mengelola krisis:

Pembentukan Tim Komunikasi Krisis

Langkah pertama yang krusial dalam mengelola krisis adalah pembentukan tim komunikasi khusus. Tim ini berfokus pada pengelolaan krisis dan menjadi pusat koordinasi untuk semua pesan dan komunikasi organisasi.

Studi Kasus: Ketika perusahaan teknologi besar Apple menghadapi masalah dengan perangkat iPhone yang rentan terhadap patah layar, mereka segera membentuk tim komunikasi khusus untuk mengatasi krisis ini. Tim ini terdiri dari ahli teknis, juru bicara, dan insinyur yang berfokus pada mengidentifikasi masalah dan mengembangkan solusi.

Kolaborasi dengan Media

Kemitraan dengan media dapat menjadi kunci untuk menyampaikan narasi dan pesan yang tepat selama masa krisis. Melalui media, organisasi dapat mengkomunikasikan perkembangan dan tindakan yang diambil dengan transparan.

Studi Kasus: Ketika merek makanan terkenal McDonald's menghadapi kontroversi terkait keamanan makanan, mereka aktif berkolaborasi dengan media untuk memberikan informasi yang akurat tentang langkah-langkah keamanan yang mereka ambil. Media menjadi mitra dalam menyampaikan pesan keamanan kepada publik.

Konsultasikan Kebutuhan Public Relation Organisasi Anda

Transparansi Informasi

Kejujuran dan transparansi dalam menyampaikan informasi adalah esensial. Menyajikan data dan fakta yang akurat kepada publik akan membangun kepercayaan dan mengurangi spekulasi.

Studi Kasus: Perusahaan minyak BP mengalami krisis besar ketika terjadi ledakan platform minyak Deepwater Horizon. Mereka menghadapinya dengan transparan dalam memberikan informasi tentang dampak lingkungan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut.

Konferensi Pers Berkala

Konferensi pers yang diadakan secara berkala dapat menjadi sarana efektif untuk menyampaikan perkembangan terbaru dan menunjukkan komitmen organisasi dalam menangani krisis.

Studi Kasus: Selama krisis pandemi COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara berkala mengadakan konferensi pers untuk memberikan pembaruan tentang penyebaran virus, vaksinasi, dan langkah-langkah pencegahan. Konferensi pers ini menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat global.

Keterbukaan dan Kejujuran

Selama masa krisis, sangat penting untuk tidak menyembunyikan informasi. Keterbukaan kepada stakeholder internal dan eksternal adalah penting, tetapi harus juga disertai dengan kehati-hatian dalam keakuratan informasi yang disebarkan.

Studi Kasus: Ketika produsen mobil Toyota menghadapi krisis terkait cacat teknis yang mengakibatkan masalah keselamatan, mereka mengakui kesalahan mereka secara terbuka dan berkomitmen untuk memperbaikinya. Mereka terus memberikan pembaruan tentang perbaikan yang sedang dilakukan.

Reputasi sebagai Orientasi

Setiap kebijakan dan aktivitas yang dibuat selama krisis harus berorientasi pada pemeliharaan reputasi organisasi. Ini mencakup komunikasi yang konsisten dan berfokus pada citra perusahaan.

Studi Kasus: Perusahaan teknologi Microsoft selalu menempatkan reputasi mereka sebagai perusahaan yang inovatif dan andal dalam pengembangan produk dan layanan mereka. Ini membantu mereka menjaga citra positif bahkan ketika mereka menghadapi tantangan teknis.

Konsultasikan Kebutuhan Public Relation Organisasi Anda

Konsistensi Narasi

Dalam mengelola krisis, penting bagi organisasi untuk memiliki satu suara yang konsisten dalam semua pernyataan yang disampaikan ke publik. Ini menciptakan kejelasan dan menghindari kebingungan.

Studi Kasus: Merek minuman Coca-Cola selalu mempertahankan narasi konsisten tentang kesegaran dan kebahagiaan dalam kampanye mereka. Ini menciptakan kesan yang kuat dan konsisten di mata konsumen.

Komunikasi Empatik

Salah satu aspek terpenting dalam komunikasi krisis adalah empati. Komunikasi harus dilakukan melalui berbagai kanal dengan memprioritaskan pemahaman terhadap kekhawatiran dan kebutuhan stakeholder.

Studi Kasus: Perusahaan teknologi besar Google, dalam menangani isu-isu privasi data, secara teratur berkomunikasi dengan pengguna mereka melalui berbagai kanal termasuk blog resmi dan media sosial. Mereka mendengarkan kekhawatiran dan memberikan tanggapan empatik kepada pengguna.

Mengimplementasikan strategi ini tidak hanya akan membantu organisasi keluar dari krisis tetapi juga menguatkan hubungan dengan stakeholder dan meningkatkan ketahanan organisasi untuk masa depan.

Share :

Related Articles