Ketahui Proses Kerja Public Relations Beserta Contohnya

Bayu Septian

01 April 2022 01:47

Photo created by rawpixel.com - www.freepik.com

Proses Kerja Public Relations - Public Relations membutuhkan perencanaan yang matang dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini dikarenakan sangat vitalnya tugas seorang PR dalam menyangkut opini publik yang berdampak pada keberhasilan maupun kegagalan sebuah perusahaan.

Hubungan masyarakat (PR) dapat dikatakan sebagai seperangkat teknik dan strategi yang berkaitan dengan pengelolaan bagaimana informasi dari individu atau perusahaan dapat disebarluaskan kepada publik. Tujuan utamanya adalah untuk menyebarkan berita/rilis atau acara penting perusahaan, mempertahankan citra merek, dan dapat menetralisir peristiwa negatif untuk meminimalkan dampaknya. Upaya tersebut dapat dilakukan seorang PR dalam bentuk siaran pers perusahaan, konferensi pers, wawancara dengan jurnalis, posting media sosial, atau tempat lainnya.

Untuk dapat melakukan kegiatan PR dengan sempurna, maka diperlukan suatu proses. Mengingat, kegiatan PR tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga proses atau tahapan yang dijalankan untuk memperoleh hasil akhir tersebut.

Apa itu Proses Kerja Pubic Relations?

Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, seorang public relations membutuhkan proses dan langkah kerja yang teratur . Proses kerja public relations adalah tahapan awal hingga akhir bagaimana seorang public relations melaksanakan tugasnya.

Dilansir dari intermedia.com, menurut Cutlip dan Center di dalam bukunya Effective Public Relations, terdapat empat proses kerja public relations. Adapun keempat tahapan proses public relations tersebut diantaranya.

1. Research

Pertama, hal yang harus ada dalam proses kerja public relations yakni melakukan riset (research). Peran riset dalam public relations sangatlah penting. Pasalnya melalui riset, seorang PR dapat mengetahui informasi kondisi serta peluang pasar.

Menurut Gronstedt (1997), riset public relations menyediakan pondasi bagi apapun yang ingin dilakukan seorang komunikator, termasuk di dalamnya mengidentifikasi dan memaham kelompok publik yang dijadikan target utama, menggarap isu-isu penting, mengembangkan strategi organisasional dan pubilc relations dan mengukur hasilnya.

Riset dilakukan dengan mendefinisikan masalah atau peluang (analisis situasi), yang mencakup identifikasi pengetahuan, opini, sikap, segmentasi pasar, strategi kompetitor hingga perilaku sehari-hari target market. Riset analisis harus mampu menjawab pertanyaan “apa yang terjadi sekarang?” dan apa yang dibutuhkan khalayak dari perusahaan.

Riset dengan Kazee Media Intelligance

Untuk itu, Kazee Media Intelligance hadir untuk menjawab permasalahan setiap orang khususnya PR. dengan menggunakan tools tersebut, dapat memudahkan PR dalam melakukan proses riset hingga analisis, karena PR dapat memantau opini seseorang secara realtime, bahkan mengetahui sejauh mana efektifitas strategi kompetitior.

Tanpa melakukan riset, PR akan sulit untuk mendapatkan informasi terkini terkait isu-isu penting yang sedang berkembang di masyarakat. Akibatnya, mereka akan cenderung mengandalkan dugaan atau asumsi belaka terkait data publik dan berpengaruh pada kegagalan program. Oleh karenanya, riset merupakan poin penting PR saat melaksanakan job desk-nya.

2. Planning

Data dan informasi yang didapatkan dari hasil riset, selanjutnya dianalisis dan diolah oleh PR sebagai bahan acuan dalam melakukan proses kerja publc relations selanjutnya yakni tahap perencanaan (planning) program.

Selain itu, hasil temuan pada tahapan riset juga digunakan untuk mengambil keputusan mengenai program apa yang akan diberikan pada publik, tujuan, serta strategi komunikasinya.

Dalam tahap ini, PR harus menentukan strategi apa yang sekiranya akan winning dan seberapa besar potensi program yang dijalankan jika diperkenalkan pada publik.

Strategi komunikasi yang diusung harus mencakup solusi dari permasalahan yang dialami oleh masyarakat. Adapun strategi komunikasi yang biasanya dilakukan PR dapat berupa offline maupun online, seperti event, social media campaign and promotions, siaran pers, dan lain-lain.

3. Action and Communication

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan PR adalah melakukan aksi dan mengkomunikasikannya. Dalam tahapan ini, mencakup bagaimana PR melaksanakan program yang telah dirancang untuk mencapai tujuan program pada publik.

Pada pelaksanannya, PR harus bisa melakukan tindakan berdasarkan rencana matang yang telah dibuat sebelumnya. Misalnya menentukan siapa yang akan mengkomunikasikan programnya, dimana dan kapan tempat program dilakukan, serta bagaimana program tersebut dilakukan hingga mencapai tujuan. Untuk berhasil dalam mengkomunikasikan program, dibutuhkan skills public relations yang mumpuni.

Sebagai contoh hasil penelitian yang dikutip dari Jurnal Komunikasi Untar, Departemen Public Relations (Humas) PT Go-Jek Indonesia melakukan beberapa planning kegiatan untuk meningkatkan brand awareness :

  • Publication

Go-Jek dengan gencar melakukan publikasi informasi mengenai aktivitas dan kegiatan perusahaan melalui berbagai media ke publik. Hal ini dilakukan guna menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap brand Gojek.

  • Event

Go-Jek menggelar event atau program acara Go-Jek Tech Valley di Yogyakarta untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan ke publik. Event ini mempertemukan dan mengajak teknorat muda negeri Indonesia untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik dimulai dari hal kecil.

  • News

Bekerja sama dengan media relations, Go-Jek mencoba untuk mempengaruh opini publik dengan mempublikasi berita-berita positif brand Go-Jek melalui press release, news letter, dan buletin. Selain itu, media massa dan website juga menjadi wadah bagi Go-Jek untuk menciptakan pandangan positif masyarakat terhadap Go-Jek.

  • Community Involvementh

PR Go-Jek berusaha menjalin relasi para UMKM (Usaha Kecil Menengah) untuk menjadi mitra dalam salah satu program Go-Jek yakni Go-Food. Dengan begitu, secara tidak langsung Go-Jek mengambil hati masyarakat karena terciptanya hubungan baik dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

  • Lobbying and Negotiation

Membuat kebijakan dalam perusahaan yang menyangkut masyarakat tentunya butuh izin dari pemerintah. Sama halnya dengan Go-Jek, yang melakukan lobbying dan negotiating pada pemerintah dalam pendirian perusahaan. Serta mengajak para ojek konvensional untuk tergabung dalam naungan ojek modern berbasis aplikasi digital yakni Go-Jek.

  • Social Responsibility

Go-Jek juga melakukan kerjasama dengan beberapa organisasi kemanusiaan seperti Rumah Zakat untuk membantu saudara lain yang sedang kesulitan. Kegiatan PR ini menjadi bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan kepada publik.

4. Evaluation

Proses kerja public relations yang terakhir adalah mengevaluasi program (evaluation). Tahapan evaluasi mencakup penilaian persiapan, pelaksanaan dan mengukur pengaruh program PR yang telah dilakukan terhadap perusahaan.

Tahap evaluation dapat membantu PR melihat seberapa efektif program yang telah dilaksanakan, apa kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana respon atau opini publik tentang perusahaan di masyarakat.

Dengan begitu, PR dapat dengan mudah memetakan program apa yang dilakukan selanjutnya untuk menumbuhkan atau mempertahankan citra positif publik pada perusahaan.

Kesimpulan

Proses kerja public relations sangat berkesinambungan satu sama lain. Proses kerja PR terdiri dari 4 tahapan diantaranya research, planning, action and communication dan evaluation. Oleh karena itu, seorang PR harus mampu menjadi seorang researcher, planner, storyteller hingga problem solver dalam suatu perusahaan.

Melihat dari kompleksnya tugas seorang PR karena menyangkut dengan 'krisis', tidak menutup kemungkinan setelah selesai satu masalah, akan muncul masalah baru lagi. Sehingga, PR harus dapat bekerja dengan tempo yang cepat dan optimal.

Kazee Media Intelligance solusinya, Coba Sekarang!

Referensi

https://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/265

https://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/265

Share :

Related Articles