Pilar Pendorong Pertumbuhan Startup di Indonesia

Bayu Septian

25 March 2021 12:03

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar di dunia, dalam laporan terbaru yang dirilis oleh layanan manajemen konten HootSuite, dan agensi pemasaran media sosial We Are Social dalam laporan bertajuk "Digital 2021" total jumlah penduduk Indonesia hingga Januari 2021 mencapai 274,9 juta jiwa. Jika di rata-ratakan pertambahan penduduk di Indonesia mencapai 3,26 juta pertahun, hal tersebut menjadikan Indonesia dengan traffic pengguna internet yang cukup tinggi di dunia seiring dengan kehidupan yang telah ditunjang oleh perkembangan teknologi.

Lebih lanjut dalam laporan HootSuite menyatakan bahwa Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu. HootSuite melaporkan bahwa pengguna internet berusia 16 hingga 64 tahun diketahui memiliki beberapa perangkat elektronik berbeda, termasuk telepon genggam (baik smartphone maupun non-smartphone), laptop/PC, tablet, smartwatch, dan sebagainya. Dari berbagai jenis perangkat tersebut, smartphone menjadi perangkat yang paling popular.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa hal yang di suguhkan oleh teknologi internet dan smartphone sangat menarik dalam menunjang setiap kegiatan, hal ini didorong oleh adanya kreatifitas para pengembang aplikator atau startup. Saat ini berbagai kemudahan melalui aplikasi smartphone bisa didapatkan seiring dengan banyaknya perusahaan startup di Indonesia, bahkan Indonesia saat ini telah menduduki posisi lima dunia dengan 2.195 startup pada 2020 setelah AS, India, Inggris, dan Kanada. Saat ini Indonesia bahkan sudah memiliki startup decacorn yaitu Gojek dengan nilai valuasi sebesar 10 miliar dolar AS. Dibalik kesuksesan startup di Indonesia tersebut tentunya tidak terlepas dari beberapa hal yang berpengaruh, seperti yang dilansir pada https://cutt.ly/ixOYjPa  terdapat empat pilar utama yang mendorong pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia, antara lain sebagai berikut. :

  • Revolusi Teknologi Jaringan 3G di Indonesia

3G merupakan lonjakan Revolusioner dalam  industri teknologi seluler di dunia. Sejak awal munculnya 3G memiliki berbagai keunggulan di dukung dengan adanya fitur yang memungkinkan real time video call atau live streaming secara praktis lewat ponsel, kepopuleran jaringan 3G juga didukung oleh upaya yang dilakukan para operator seluler di Indonesia. Mulai dari memperbaiki infrastruktur dengan membangun lebih banyak BTS, hingga memberikan berbagai promosi paket data internet dengan harga murah.

Tidak hanya lewat ponsel, akses internet 3G juga dapat dinikmati lewat desktop dengan modem USB yang banyak dijual di pasaran. Hal ini tentu menjadi alternatif yang lebih mudah dan terjangkau daripada memasang layanan internet rumahan. Perkembangan jaringan 3G ini memungkinkan lebih banyak masyarakat Indonesia dapat mengakses internet untuk berbagai keperluan, hal ini menjadi tolak ukur dari kebangkitan startup dan membuka fitur yang lebih kreatif dari para pengembang setelah munculnya teknologi 3G

  • Pengguna Media Sosial di Indonesia Semakin Meningkat

Populernya layanan 3G membuat masyarakat pun mulai mengenal media social yang di luncurkan di Indonesia pada tahun 2006 di susul dengan booming nya facebook, twitter dan media social lainnya. Di Indonesia juga kemudian muncul berbagai layanan berbasis sosial dengan citarasa lokal. Mulai dari yang berbentuk forum seperti Kaskus dan Indowebster, berbasis lokasi seperti Koprol, hingga yang lebih mirip Facebook seperti Fupei dan AkuCintaSekolah (ACS). Koprol merupakan salah satu layanan yang cukup sukses waktu itu. Setelah banyak dilirik oleh investor, akhirnya pada bulan Mei 2010, Koprol menerima tawaran akuisisi dari Yahoo! dan mampu meningkatkan penggunanya hingga 1,5 juta user.

Akuisisi tersebut menjadi momen penting yang menunjukkan bahwa kualitas dan kekuatan startup lokal sudah mulai dikenal, serta diakui oleh perusahaan raksasa internet dunia seperti Yahoo!. Meningkatnya penggunaan internet, khususnya media sosial juga menjadi sarana bagi startup untuk memperkenalkan produk dan layanannya kepada masyarakat. Bahkan hingga saat ini, media sosial merupakan platform utama bagi para startup untuk membangun engagement dan berinteraksi dengan para penggunanya.

  • Blackberry Membuka Pintu Kepopuleran Ponsel Berbasis Smartphone

BlackBerry masuk ke Indonesia sekitar akhir tahun 2004 dan merajai pasar ponsel Indonesia. Awalnya ponsel ini hanya di gunakan untuk kalangan bisnis dan professional, namun terjadi anomaly dimana ponsel ini diminati berbagai kalangan dengan alasan karena adanya fitur chat blackberry messenger (BBM) yang dapat di gunakan dengan berbasis data internet tanpa mengurangi pulsa seperti sms.

Selain BBM, ponsel BlackBerry juga memiliki fitur mobile browser yang cukup canggih dan cepat, sehingga kegiatan mobile browsing juga semakin banyak dilakukan masyarakat. Lewat BlackBerry World, kita juga dapat meng-install berbagai aplikasi, mulai dari jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Kaskus, dan Koprol, photo editor seperti PicMix, hingga berbagai game. Masifnya penggunaan ponsel BlackBerry juga menjadi salah satu pilar pertumbuhan bisnis teknologi di Indonesia sehingga memicu para pengembang untuk terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai aplikasi baru.

  • Hadirnya Stratup Anak Bangsa

Tingginya penggunaan media sosial juga mendorong lahirnya beragam komunitas, salah satunya komunitas startup di berbagai kota di Indonesia seperti StartupLokal (Jakarta), Bancakan 2.0 (Yogyakarta), FOWAB (Bandung) dan juga kota lainnya. Komunitas ini menjadi wadah bagi para pegiat startup anak bangsa untuk berbagi informasi dan pengalaman mereka, sekaligus menjadi sarana untuk memperluas jaringan.

Hingga di awal tahub 2010-an mulai banyak startup bermunculan, bahkan perkembangan ekosistem startup local juga mulai didukung oleh para investor. Salah satunya adalah dari East Ventures yang pada tahun 2010 memberikan pendanaan kepada Tokopedia, Urbanesia, dan Disdus. Beberapa perusahaan besar juga mulai meluncurkan program inkubasi startup, seperti Nusantara Incubation Fund dari Bakrie Telecom, Startup Bootcamp dari Telkomsel, serta Indigo dari Telkom yang juga melahirkan berbagai startup lokal yang masih eksis dan terus berkembang hingga saat

Sejak saat itu lah dimulai tonggak sejarah kebangkitan startup di Indonesia yang semakin berkembang mulai dari startup di bidang games, bidang properti, sektor e-commerce atau komersil, bidang asuransi hingga bidang sekuritas dan startup jenis pengolahan data.

Sumber :

Share :

Related Articles