Peran Riset dalam Public Relations Beserta Contohnya

Bayu Septian

05 April 2022 08:55

Photo created by rawpixel.com - www.freepik.com

Riset public relations adalah salah satu aktivitas yang wajib dilakukan seorang public relations sebelum merancang strategi program komunikasi. Secara umum, riset public relations berkaitan dengan ilmu pengetahuan, komunikasi ilmiah, opini publik, sikap (perilaku) dan motivasi individual atau kelompok.

Dilansir dari kompasiana.com, Cutlip dkk menyatakan bahwa riset adalah pondasi yang efektif untuk public relations. Riset akan memudahkan public relations dalam perencanaan, proses kerja dan pelaksanaan program dan menjadi tolak ukur keberhasilan program PR. Adapun beberapa manfaat, metode serta contoh riset dapat disimak sebagai berikut.

Manfaat Riset untuk Public Relations

  • Sebagai gambaran dalam membuat program kerja

Melalui riset, PR atau humas mendapatkan informasi terkait siapa target market mereka, berapa usia mereka, bagaimana perilaku mereka dan sumber informasi mana yang mereka percaya. Riset membantu public relations untuk mengetahui apa kebutuhan dan keluhan konsumen. Dengan begitu, strategi program PR dapat dirancang dan dikembangkan menyesuaikan dengan target market yang telah diriset.

  • Mendapatkan informasi keefektifan penggunaan media memanfaatkan

Umumnya, public relations memanfaatkan berbagai kanal media online dan offline guna melakukan pendekatan terhadap publik. Media online dan offline yang kerapkali digunakan diantaranya media cetak, media sosial dan website perusahaan. Melalui media online, seorang public relations dapat berbagi informasi terkait brand perusahaan dankeunggulannya. Dengan beragam media online yang digunakan, public relations dapat mengukur mana media yang paling efektif untuk menyampaikan program mereka pada publik.

  • Membantu memprediksi dan mengantisipasi munculnya masalah

Perkembangan teknologi  dan kompetitor yang sengit memungkinkan target market akan mengalami perubahan. Oleh karen itu, public relations butuh memprediksi apa yang dilakukan kompetitor untuk menaikkan brandnya. Dalam hal ini, riset dijadikan sebagai acuan utama untuk mengantisipasi masalah dan menyasar target market yang baru.

  • Mengevaluasi program kerja public relations

Dalam pelaksanaan programnya, seringkali public relations akan menemukan berbagai tantangan hingga temuan baru. Fungsi riset dalam hal ini adalah mengkomunikasikan hambatan dan peluang tersebut untuk dievaluasi. Riset berguna untuk mengevaluasi program PR yang teah dilakukan sebelumnya. Dengan tujuan, agar public relations dapat merancang program PR selanjutnya yang lebih baik.

Metode Riset Public Relations

  • Metode kualitatif

Metode kualitatif merupakan metode riset yang bertujuan untuk mengetahui pendapat target riset dalam suatu populasi. Contoh metode kualitatif yang bisa digunakan public relations dalam melakukan risetnya adalah survei dan kuesioner.

Seperti yang dilakukan PR bank BTPN Jenius yang melakukan survei terkait penggunaan fitur Shopee Pay di Jenius. Mereka mengirimkan email survei pada pengguna yang terdaftar di akun Jenius. Kemudian, mengajak para pengguna untuk mengisi kuesioner dengan tujuan sebagai evaluasi untuk meningkakan kualitas layanan mereka.

  • Metode kuantitatif

Metode kuantatif adalah metode riset yang menggunakan penjabaran data secara narasi dalam analisisnya. Pengambilan data dengan metode kuantitatif dapat dilakukan dengan cara : wawancara mendalam, fenomenologi, studi kasus, etnografi, grounded research, dan sebagainya.

Sebagai contoh, PR brand Go-Jek yang melakukan wawancara pada para pemilik UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) terkait bagaimana hambatan mereka dalam memasarkan produk. Selain itu, PR Go-Jek juga mengajak mereka untuk bergabung sebagai mitra di fitur Go-Food untuk mendapatkan konsumen dan turut menyejahterakan UMKM.

Contoh Riset Public Relations

Riset yang dilakukan oleh public relations bisa Anda temukan dalam perusahaan di berbagai industri. Contohnya industri kecantikan yakni brand Pantene. Desember lalu, Pantene Indonesia menggandeng selebgram terkenal, Keanu Agl, untuk bergabung dalam project campaign Bye #RambutCapek Hello #RambutKeCharged

Berawal dari riset yang dilakukan oleh public relations Pantene yang menemukan bahwa banyak wanita yang mengalami problem terhadap rambutnya. Mulai dari rambut yang lepek, susah diatur, bercabang, hingga kusam yang membuat mood mereka jadi hancur saat beraktivitas.

Dalam video iklan tersebut, peran Keanu mewakili banyak wanita yang mengalami masalah yang sama dengannya. Beragam cara dan produk herbal yang sudah ia gunakan, namun tidak ada yang berhasil satupun. Sampai akhirnya, ia tersadar untuk merawat rambut shampoo tidak cukup, karena rambut juga membutuhkan conditioner

Mengusung hashtag #RambutCapek, Pantene ingin menjawab permasalahan yang dialami oleh kebanyakan wanita yakni rambut susah diatur dan menawarkan solusinya menggunakan conditioner Pantene.

Strategi komunikasi yang dilakukan PR ini dianggap cukup berhasil karena video iklan Pantene itu telah ditonton lebih dari 45 juta kali di kanal Youtube. Selain itu, jagat media sosial juga diramaikan dengan netizen yang berlomba-lomba menggunakan hashtag #RambutCapek.

Referensi

https://www.kompasiana.com/ewink/5518b122813311ae689deb80/pentingnya-riset-bagi-public-relations

http://advoindonesia.com/2018/05/19/pentingnya-melakukan-riset-bagi-praktisi-pr

https://iteba.ac.id/blog/perbedaan-metode-penelitian-kualitatif-kuantitatif-gabungan

Share :

Related Articles