Peran Institusi Pendidikan dalam Menjawab Tantangan Industri Masa New Normal

Bayu Septian

16 July 2020 03:25

Di masa physical distancing, dunia pendidikan di Indonesia mulai beradaptasi dengan berbagai tantangan baru. Hampir seluruh lembaga pendidikan bahkan mulai mengadopsi sistem belajar dari rumah via online. Di tengah tuntutan kurikulum, ada keselamatan peserta didik, guru dan pelaku pendidikan yang harus tetap diutamakan. Untuk itu, semua pihak perlu duduk berdampingan meski tidak dalam satu ruangan, guna merumuskan solusi pendidikan ideal di era new normal dan mengajak semua elemen berkontribusi dalam memberikan solusi.

Pemerintah tentu saja memiliki peran yang sangat penting dalam perubahan metode pembelajaran pendidikan yang ada di Indonesia saat ini. Fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak merupakan hal yang penting untuk disediakan oleh pemerintah. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan teknologi yang mumpuni.  Dengan menyediakan berbagai fasilitas yang sesuai kebutuhan dan tuntutan di era new normal, diharapkan anak-anak muda Indonesia dapat mengantongi bekal yang cukup dalam menghadapi berbagai tantangan di era revolusi industri 4.0 ini. Mengingat kondisi teknologi yang selalu berubah, diperlukan kemampuan adaptasi yang tinggi agar tidak ketinggalan zaman. Anak-anak muda Indonesia juga diharapkan mampu bersaing dan memiliki nilai-nilainya sendiri di kala new normal karena jangan di jadiikan new normal sebuah hambatan untuk menjawab tantangan di era revolusi 4.0.

Salah satu solusi bagi lembaga pendidikan dalam menghadapi new normal menerapkan revolusi pendidikan 4.0 adalah dengan menggunakan Big Data. Big Data sendiri merupakan sistem teknologi yang diperkenalkan untuk menanggulangi “ledakan informasi” seiring dengan pertumbuhan ekosistem pengguna mobile dan data internet yang semakin tinggi. Pertumbuhan tersebut sangat memengaruhi perkembangan volume serta jenis data yang terus meningkat secara signifikan di dunia maya.

Big Data dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan karena dengan penggunaannya seorang pengajar dapat meneliti dan menganalisa kemampuan anak didik dengan mudah. Tidak hanya perindividu, namun juga salam satu kelas, tingkat sekolah, maupun universitas. Universitas Indonesia telah memanfaatkan Big Data dengan menggunakan scele dan siak-ng yang merupakan penerapan e-learning untuk mempermudah pengambilan dan pengumpulan data.

Melihat trend yang bergeser ke arah yang lebih mengedepankan peran teknologi, di mana perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan teknologi terus bermunculan untuk menghadirkan produk/jasa yang semakin mempermudah kehidupan manusia, maka sudah semestinya kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) harus juga terpenuhi untuk mendukung industri tetap tumbuh. Hal ini dikarenakan tumbuhnya perusahaan startup juga melahirkan jenis-jenis pekerjaan baru yang sebelumnya tidak hadir di korporasi. Ketersediaan SDM ini menjadi kunci untuk mendukung industri startup tumbuh, para SDM ini diharapkan mampu mengisi kekosongan daripada kebutuhan tenaga-tenaga ahli di perusahaan startup. Pekerjaan seperti Machine Learning Engineer, QA Engineer, User Experiences (UX) Designer, UX Writer, Data Analyst, dsb kini semakin bertebaran di portal lowongan pekerjaan, namun kandidat pengisinya benar-benar ahli dan memahami subjeknya belum tentu sama banyaknya dengan lowongan yang ditawarkan, hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para perusahaan-perusahaan yang membutuhkan keahlian tersebut.

Lahirnya teknologi yang dibawa oleh perusahaan-perusahaan berbasis teknologi ini juga secara langsung menggeser pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya sudah ada. Karena pemanfaatan teknologi yang mutakhir, umumnya pekerjaan yang berkaitan dengan urusan administrasi atau jenis pekerjaan yang berulang perlahan mulai digantikan oleh sistem/mesin. Fakta ini juga semestinya menjadi catatan bahwa akan ada kemungkinan banyak jenis pekerjaan yang akan digantikan oleh mesin/system sehingga manusia mau tidak mau mesti sesegera mungkin meningkatkan kompetensi untuk tetap bertahan.

Menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta meningkatkan kompetensi manusia menjadi pekerjaan rumah utama saat ini. Karena, cepat atau lambat perubahan tersebut akan begitu terasa, mengingat Indonesia sendiri akan tumbuh menjadi negara dengan ekonomi nomor 4 terbesar di dunia pada 2030 mendatang, di mana saat ini pun Indonesia merupakan negara dengan ekonomi yang tumbuh paling cepat di antara anggota G20 setelah Tiongkok dan India. Pertumbuhan yang positif tersebut tentunya mesti segera direspon oleh kehadiran SDM berkualitas.

Pemerintah sendiri melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berusaha menjawab tantangan tersebut, salah satu langkah yang paling awal adalah penunjukkan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan RI. Di mana pengalaman Nadiem sebagai pemimpin perusahaan layanan transportasi berbasis aplikasi terbesar di Indonesia dinilai mampu membawa angin segar untuk mensinergisakan antara kondisi industri terkini dengan kurikulum pendidikan nasional. Tujuannya tidak lain adalah agar setidaknya sekolah maupun perguruan tinggi mampu menyediakan subjek-subjek mata pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini, ke depannya indstitusi pendidikan juga diharapkan mampu melahirkan para ahli di bidang pekerjaan tertentu.

Saat ini, lampu sorot sedang mengarah pada institusi pendidikan, akankah melalui Kemendikbud Pemerintah berhasil menjawab tantangan yang diharapkan oleh industri? atau justru pihak swasta yang akan memperoleh panggung lebih dulu dengan menghadirkan kursus/training?

Siapa yang lebih dulu, tentunya akan memberikan ketenangan pada industry saat ini. Karena, Indonesia dan seluruh dunia sedang ada dalam masa transisi besar-besaran, di mana peran teknologi benar-benar dioptimalisasikan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam kehidupan.

Ke depannya tentu akan berlahiran perusahaan-perusahaan startup baru di tanah air, maka sudah semestinya semua elemen strategis bersiap-siap untuk mencetak SDM yang mampu menjadi jawaban.

Share :

Related Articles

No related posts