.svg)
.svg)
Media Intelligence
.svg)
Research Intelligence
.svg)
Location Intelligence
.svg)
News Analysis .svg)
Solution By Departement 
.svg)
Solution By Industry 
.svg)
Kazee Insight .svg)
Company .svg)
Memasarkan Bisnis di Era New Normal Dengan Influencer
Bayu Septian
26 June 2020 18:13
Semenjak Covid-19 mewabah secara global terutama di Indonesia, pemerintahan melakukan peraturan atau himbauan agar penduduknya untuk tetap berdiam di rumah dan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Perilaku konsumen pun berubah, dari beraktivitas di luar rumah kini makin banyak menghabiskan waktu di rumah.
Karena hal ini pula, konsumsi internet meningkat, pemeblian yang biasanya dilakukan secara offline atau langsung mengunjungi penjual berubah menjadi ke pembelian secara online. Bagi para pengusaha kondisi tersebut merupakan new normal yang harus segera menyesuaikan. Cara yang paling efektif sekarang adalah memanfaatkan teknologi atau digital marketing sebaik mungkin.
Salah satunya adalah dengan penggunaan Influencer sebagai metode pemasaran terbaru, kenapa Influencer? Dari pengertiannya sendiri Influencer adalah seseorang yang mempunyai kehalian dibidang yang sukai atau tekuni dan mampu atau bisa meng-influence (mempengaruhi) orang lain atas apa yang ia lakukan, biasanya seorang influencer memiliki followers yang cukup banyak dan biasanya followers mereka adalah yang memang memiliki ketertarikan pada apa yang dilakukan oleh influencer tersebut.
Pemanfaatan influencer sangat berpengaruh jika Usaha atau Brand anda ingin menjangkau audiens yang lebih luas lagi, pemanfaatn followers dari influencer yang kita gunakan mampu menambah jangkauan auidens baru baru pada usaha atau brand kita dengan tujuan beberapa persen dari followers influencer yang kita gunakan ikut memfollow, tertarik bahkan bisa sampai terpengaruh pada produk-produk yang kita pasarkan.
EO dan Co-Founder Tellscore, start-up di bidang marketing technology, Suvita Charanwong. Memgatakan “Sekarang, konsumen lebih ingin melihat pendapat orang lain. Mereka memercayai orang-orang karena merasa lebih terhubung dengan kehidupan mereka. Selain itu, pada dasarnya konten media sosial bisa diakses kapan saja sehingga tidak mengganggu konsumen dan bisa memunculkan engagement,”
Related Articles
No related posts
