Media Monitoring Pasca Pemerintah Naikan Harga BBM

Bayu Septian

04 September 2022 05:50

Sumber Foto: Antara

Ruang pemberitaan pada akhir pekan ini ramai menyoroti Pemerintah yang resmi mengumumkan kenaikan harga produk Bahan Bakar Minyak (BBM) penugasan, subsidi, hingga non subsidi. Penyesuaian harga BBM tersebut berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Adapun ketiga BBM tersebut antara lain yakni Pertalite, Solar subsidi, hingga Pertamax. Rinciannya yakni Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Kemudian, Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Sementara Pertamax mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Mengutip dari pemberitaan media, Menkeu Sri Mulyani menjelaskan kenaikan ini ditetapkan karena berdasarkan perhitungan yang telah dilakukannya sekalipun harga minyak mentah dunia mengalami penurunan besarannya tidak akan cukup untuk meredam jebolnya anggaran subsidi dan kompensasi energi.

Bagaimana data media monitoring mengenai kenaikan harga BBM besubsidi? Isu apa saja yang diangkat? Mari simak selengkapnya dalam artikel ini!

Analisis Media Monitoring

Ragam isu pemberitaan menyoroti kenaikan harga BBM. Dalam artikel ini, akan dibahas isu apa saja yang bergulir pasca pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM kepada masyarakat yakmi 3 – 4 September 2022.

Baca Juga: Atensi Publik Terkait Rekonstruksi Pembunuhan Brigadi J

Sebaran Data

Dalam pantauan 3 – 4 September 2022, data bergerak dengan akumulasi pada pemberitaan media online sebanyak 6.100 artikel dan pada platform twitter sebayak 16.450  kicauan.

Adapun puncak ekspos tertinggi pada pemantauan ini ada pada tanggal 3 September 2022, yakni:

  • Pemerintah secara resmi telah mengumumkan bahwa mulai hari Sabtu (3/8/2022) harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite, Pertamax dan Solar mengalami kenaikan harga.

Sebaran Isu

Pasca Kenaikan BBM, Aparat Polisi di Berbagai Daerah Patroli ke SPBU

Isu utama tertuju pada aparat kepolisian di sejumlah daerah  berpatroli malam dan berjaga di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pascakenaikan harga BBM yang telah ditetapkan pemerintah. Disebutkan bahwa aparat kepolisian melalukan langkah antisipatif pascapemberlakuan harga BBM yang baru seperti adanya aksi mogok maupun unjuk rasa oleh warga yang bisa aja tidak menerima dengan keputusan kenaikan harga tersebut.

Penolakan Kenaikan BBM

Selanjutnya media mengarahkan sorotanya kepada isu aksi penolakan di sejumlah daerah. Seperti sejumlah mahasiswa di Makassar menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM solar, Pertalite dan Pertamax hingga sekira pukul 22.30 Wita. Adapun Partai Buruh dan organisasi serikat buruh menegaskan penolakannya terhadap kenaikan harga BBM yang diumumkan oleh pemerintah hari ini. Menolak harga BBM naik, serikat dan Partai Buruh bakal menggelar demo besar-besaran di gedung DPR RI pada 6 September 2022.

Harga BBM Naik, Pemerintah Siapkan BLT

Selanjutnya pemerintah menyatakan subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran, berupa bantuan langsung tunai sebesar Rp 12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu sebesar Rp 150.000 per bulan dan mulai diberikan bulan September selama 4 bulan.

Kekhawatiran Efek Domino Atas Kenaikan Harga BBM

Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menyayangkan keputusan pemerintah yang akhirnya menaikkan harga BBM subsidi Pertalite, Solar subsidi dan Pertamax. Kebijakan itu dinilai hanya akan menambah beban ke masyarakat yang masih tertekan oleh pandemi Covid-19. Ia menyatakan pemerintah seharusnya menyadari prioritas belanja APBN dalam kondisi sulit seperti sekarang. Salah tau pos belanja yang justru menjadi beban APBN seperti proyek ibu kota negara (IKN), menurut Achmad, seharusnya dialihkan terlebih dulu. 

Kenaikan harga BBM bersubsidi menurunkan daya beli masyarakat

Kenaikan harga BBM juga dinilai akan menggerus daya beli masyarakat. Kondisi ini sekaligus menyebabkan akumulasi inflasi. Prediksi Ekonom Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Anton Agus Setyawan tembus di angka 6 persen. Situasi ini jelas bisa menurunkan daya beli masyarakat.

Anton Agus Setyawan juga menyebut Pro dan kontra kenaikan harga BBM dinilai karena pemerintah tidak transparan memaparkan struktur biaya produksi BBM. Terutama Pertalite. Masyarakat butuh tahu pembentukan harganya seperti apa, sehingga publik bisa melihat struktur biayanya. Apakah Pertamina sudah efisien dalam produksi dan lain sebagainya.

Trending Tagar Pada Media Sosial

Tagar #BBMnaik, #PKStolakkenaikanBBM dan #PenyaluranBLTBBMM paling besar dan banyak digunakan warganet secara luas. Hal tersebut merujuk pada perbincangan kenaikan harga BBM.

Top Person

Presiden RI, Joko Widodo

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran"

Menteri ESDM, Arifin Tasrif

"Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi"

Presiden KSPI, Said Iqbal

"Partai Buruh dan serikat buruh akan melakukan aksi puluhan ribu buruh pada 6 September 2022. Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di gedung DPR RI untuk meminta pimpinan DPR RI memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian"

Share :

Related Articles