Krisis 2023 Kian Nyata, Bagaimana Peran PR?

Bayu Septian

29 December 2022 07:04

Image by our-team on Freepik

Pertengahan tahun 2022, tersebar isu terkait resesi yang akan terjadi di tahun 2023. Hal tersebut dikarenakan terjadinya konflik geopolitik yang menyebabkan harga komoditas tidak stabil dan memicu tingginya inflasi di suatu negara.

Resesi sendiri merupakan suatu krisis yang ditandai dengan anjloknya aktivitas ekonomi secara signifikan dengan waktu yang lama, keadaan tersebut menimbulkan dampak dalam kehidupan masyarakat.

Biasanya kondisi buruk tersebut ditandai oleh penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam beberapa kuartal terakhir.

Di Indonesia sendiri, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat mewanti-wanti untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi ketidakpastian di 2023.

Peran PR  Dalam Menanggulangi Krisis

Salah satu tanda dari terjadinya resesi yakni dengan meningkatnya suku bunga acuan di seluruh bank sentral dunia secara bersamaan untuk merespon terjadinya inflasi.

Dampaknya yang paling terlihat yakni, harga kebutuhan pokok meningkat tajam dan terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menerpa beberapa profesi disetiap perusahaan termasuk PR. Berangkat dari hal tersebut apakah PR masih relevan untuk dipertahankan?

Bahasan menarik dari PRIndonesia, yang mengutip pernyataan dari Michael Kaye, Direktur Komunikasi Global OkCupid yang mengatakan, terlepas dari apa yang sedang dialami oleh dunia saat ini, fungsi dan dampak dari PR tetap sama.

Ketika mengalami krisis, kepercayaan jadi sangat penting dari sebelumnya. Dan hal tersebut merupakan tugas dan fungsi utama seorang PR.

Sependapat dengan Alex Mulya, Direktur Riset Iconomics, yang mengatakan bahwa Public Relations (PR) memiliki peran penting dalam memberikan informasi positif untuk mengimbangi berita negatif saat dihadapkan pada situasi krisis seperti saat ini.

Oleh karenanya perlu sosok PR yang kreatif dan inovatif yang dapat mengetahui krisis sejak dini sehingga dapat menyediakan informasi yang tepat bagi masyarakat.

Manajamen Krisis

Manajamen krisis merupakan suatu komunikasi yang dilakukan oleh PR kepada masyarakat untuk memberikan informasi dan menangani kemelut.

Hal tersebut sejalan dengan temuan dari jurnal reasearchgate tentang komunikasi krisis, yang didalamnya disebutkan bahwa Millar & Heath (2004) berpendapat bahwa ketika kegentingan terjadi hal yang perlu dilakukan yakni dengan komunikasi.

Komunikasi krisis sendiri merupakan proses pengumpulan, pemrosesan, dan penyebaran informasi yang dilakukan untuk mengatasi situasi genting.  

Diera digital seperti ini banyak sekali tools yang memudahkan seorang PR untuk dapat melakukan pantauan krisis salah satunya dengan Kazee Media Intelligance.

Kazee Media Intelligence

Kazee media Intelligence merupakan sistem AI berbasis big data. Dimana dengan kemampuan mengumpulkan data yang besar tools ini mempermudah peran PR untuk melakukan filtering data informasi dengan jumlah besar yang dibutuhkan khususnya informasi dalam media massa dan media sosial.

Dalam tools tersebut terdapat fitur-fitur canggih seperti pantauan perbincangan masyarakat di media sosial maupun pemberitaan media massa.

Dengan begitu, seorang Public Relations dapat mengetahui dan memprediksi krisis yang akan terjadi dan juga dapat menganalisa bagaimana penanggulangan krisis tersebut apabila benar terjadi.

Untuk mengetahui cara media intelligance bekerja, Anda bisa coba disini!

Share :

Related Articles