Kesadaran Pada Era Digitalisasi Yang Semakin Cepat

Bayu Septian

09 September 2020 10:00

Pada masa pandemi seperti ini, aktifitas digital semakin meningkat. Tidak hanya membuka sosial media untuk mencari hiburan, saat ini aktifitas yang mengandalkan koneksi internet semakin diandalkan. Mulai dari belajar sampai memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kementerian Koordinarot Bidang Perekonomian telah mengungkapkan bahwa aktifitas belanja naik 69% selama pandemi. Semakin banyak orang yang sadar dengan kemudahan yang diberikan dari teknologi ini. Namun kita juga harus mengingat, walaupun tidak ada seorangpun yang melihat saat kita melakukan aktifitas di internet, resiko kemanan kita tidak sepenuhnya terjamin.

Beberapa dari kita mungkin sudah ada yang sadar jika data aktifitas kita di internet telah dimanfaatkan untuk alogaritma iklan yang muncul pada beberapa platform yang kita kunjungi. Misalnya melakukan pencarian kata kunci liburan, tidak lama muncul konten yang mengandung unsur liburan pada situs ataupun platform yang kita kunjungi setelah itu. Tidak hanya itu, kasus ekstrim yang bisa terjadi adalah penggunaan data pribadi kita. Jika menggunakan platform media sosial mungkin mengetahui fakta ini, dan mungkin sudah terjadi pada Anda.

Namun tidak hanya sebatas itu saja, data kita juga berpotensi diretas. Saat ini peretasan media sosial telah menjadi begitu umum sehingga memengaruhi banyak hal. Mengapa kasus-kasus ini, baik dalam skala politik maupun pribadi, begitu banyak bermunculan? Platform media sosial telah menjadi pokok dalam masyarakat kita dan merupakan bentuk komunikasi utama bagi kebanyakan dari kita. Jika kita tidak segera melakukan sesuatu, konsekuensinya bisa menjadi bencana besar.

Apakah potensinya sebesar itu? Lalu apakah tidak bisa dihindari? Jawabannya masih bisa. Langkah yang bisa kita lakukan sebenarnya cukup mudah. Kita tidak boleh mengklik link yang mencurigakan, atau menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak kenal. Ada peretas yang bekerja untuk melewati pertahanan kita. Intinya kita harus menyadari terlebih dahulu tentang resiko yang bisa kita dapatkan karena perlindungan kita sendiri dimulai dari kita.

Pada saat ini mungkin semua pengguna internet telah menggunakan langkah-langkah keamanan siber dasar, termasuk perangkat lunak antivirus dan firewall, untuk waktu yang sangat lama. Namun, dibutuhkan lebih dari itu di era media sosial. Kita perlu menyiapkan langkah-langkah keamanan untuk setiap platform media sosial yang kita gunakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari serangan malware menyebar dan kemungkinan informasi kita dicuri.

Caranya adalah semua akun sosial harus memberlakukan verifikasi dua langkah. Jika tidak mengetahui verifikasi dua langkah, proses itu adalah saat harus menjawab pertanyaan atau memasukkan kode yang telah dikirimkan kepada kita melalui smartphone setelah memasukkan kata sandi. Hampir setiap platform media sosial arus utama memiliki cara untuk mengaturnya saat ini. Sekarang juga sudah ada aplikasi google authenticator, yang bisa terhubung langsung ke smartphone kita

Selain itu, luangkan waktu sejenak untuk memikirkan tentang bagaimana cara kita dapat mengoptimalkan halaman media sosial kita untuk publik. Misalnya, jika kita akan menghadiri wawancara kerja, kita mungkin ingin membuat profil sosial yang kita miliki terlihat seprofesional mungkin. Selain itu, melengkapi profil , menautkan ke situs web pekerjaan profesional kita, dan sejenisnya semuanya sangat penting.

Tapi jangan sampai terlalu detail, kita juga harus mengoptimalkan halaman itu untuk keamanan data pribadi kita. Jangan sampai alamat email atau nomor telepon Anda dapat diakses oleh masyarakat umum. Data itu dapat digunakan untuk mendapatkan informasi keuangan. Potensi yang muncul mulai dari penipuan yang mengatasnamakan kita, sampai pencurian saldo pada rekening kita.

Intinya semua potensi akan selalu lebih besar ketika kita tidak waspada dan menyadari tentang hal itu. Semakin intens kita beraktifitas di internet, kita juga harus menyesuaikan diri dengan menyadari kemungkinan yang terjadi. Karena bisa jadi saat ini platform media sosial telah menjadi sarang peretasan. Namun yang terpeting sekarang kita tahu bahwa ancaman itu ada dan bagaimana itu terjadi, kita dapat mulai melindungi diri kita sendiri. Harus kita ingat juga, kita beraktifitas sendirian di kamar dan membuka internet tidak secara harfiah berarti kita sendirian. Karena di internet kita tidak pernah sendirian secara maya.

Penulis : Dedy

Sumber;

Share :

Related Articles

No related posts