Isu Terkait Stunting di Indonesia Berdasarkan Ekspos Media Online

Bayu Septian

07 October 2021 06:55

image source : netral.news

Berbicara mengenai kesehatan setiap negara pasti memiliki permasalahan kesehatan yang sedang dihadapi, khususnya di negara-negara berkembang. Saat ini selain adanya pandemi covid-19, permasalahan kesehatan yang juga menjadi sorotan pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM adalah masalah gizi. Selain obesitas, stunting pada anak masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia. Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak merupakan masalah gizi kronis yang ditandai dengan kegagalan seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga anak terlalu pendek untuk seusianya. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi secara kumulatif dan terus menerus selama 1000 hari pertama kehidupan, yakni sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun.

Berdasarkan hasil survey Status Gizi Balita pada 2019, prevalensi stunting Indonesia tercatat sebesar 27,67 persen. Angka itu masih di atas standar yang ditetapkan oleh WHO bahwa prevalensi stunting di suatu negara tidak boleh melebihi 20 persen. Adapun Provinsi di Indonesia dengan angka prevalansi balita stunting yang masih tinggi adalah Sulawesi Barat (40,4%) dan Nusa Tenggara Timur (43,8%). Sementara itu masalah sanitasi, imunisasi dan pemenuhan sumber air adalah masalah utama yang menyebabkan angka stanting tinggi seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Timur.

Stunting berpengaruh terhadap kualitas SDM karena anak dengan stunting beresiko mengalami gangguan perkembangan dan penurunan fungsi kognitif serta masalah kesehatan lainnya seperti peningkatan resiko obesitas, hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Maka masalah stunting ini harus diatasi dengan baik agar generasi Indonesia di masa depan bisa menjadi generasi yang unggul, berdaya saing dan berkualitas. Untuk itu pemerintah telah menargetkan percepatan penurunan stunting pada tahun 2024. Target tersebut tentu menjadi tantangan di tengah kondisi pandemi covid-19 yang masih belum usai.

Permasalahan stunting ini masih menjadi pembicaraan hangat baik di media sosial atau media massa online, sejumlah kalangan baik dari pihak pemerintah atau lembaga sosial masih terus berupaya untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Berangkat dari hal tersebut PT Kazee Digital Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang data analytics, memetakan isu terkait stunting yang beredar di media sosial maupun media massa online sebagai berikut :

Sumber : Media Monitoring Kazee
Sumber : Media Monitoring kazee

Selama periode 7 September hinga 6 Oktober 2021 terdapat 3.330 isu yang berkembang terkait stunting yang terjading oleh media monitoring Kazee. Sementara itu dari keseluruhan data terbagi dalam 2.090 berita media massa online, 1.210 cuitan Twitter, 14 unggahan video Youtube, 6 artikel blog, 4 unggahan Facebook dan 1 dari media cetak.

Pada grafik di atas dapat di lihat bahwa selama periode waktu 30 hari puncak isu terkait stunting berada pada tanggal 29 September 2021, adapun media massa online merupakan platform paling mendominasi dalam perkembangan isu terkait stunting. Puncak isu pada 29 September 2021 tersebut berjumlah 256 data yang terdiri dari 205 berita media massa online, 49 cuitan di Twitter, 1 unggahan Facebook dan 1 artikel blog. Berikut rangkuman isu yang berkembang pada puncak data di 29 September 2021 mengenai stunting :

  • BKKBN gandeng Kedutaan Finlandia atasi permasalahan stunting
  • Sri Mulyani sebut dana abadi pendidikan capai Rp 81,7 triliun, termasuk untuk anak Indonesia yang mengalami stunting sebagai upaya memperbaiki kualitas SDM.
  • Program desa berdaya generasi maju, menjadi upaya dukung pemenuhan nutrisi di daerah tertinggal.
  • Pemenuhan gizi keluarga dengan pangan lokal kreatif menjadi salah satu cara untuk berantas stunting.
  • Mahasiswa Unisnu ajari warga buat nugget lele untuk cegah stunting
  • Gerakan berbagi pangan yang dilakukan oleh pemerintah daerah seperti kota Bandung dan DKP Garut untuk cegah stunting.
  • Danone Indonesia hadirkan bunda duta gizi dalam program rumah bunda sehat di Bekasi
  • Sulawesi barat, Nusa Tenggara Barat dan Bangka Belitung diprediksi alami kenaikan angka Stunting.
  • Cuitan di Twitter dari pihak pemerintah setempat terkait pendampingan kegiatan rembug stunting bersama tim P3MD Batangan di desa Bulumulyo Batangan Pati.
  • Cuitan netizen di Twitter yang mendukung pemerintah untuk terus berupaya menekan angka stunting di Indonesia.

Sementara itu dari isu yang berkembang terkait stunting tentu terdapat tokoh-tokoh yang berperan, terutama dalam upaya untuk menekan angka stunting di Indonesia. Berikut top 5 person yang paling banyak terekspos media online terkait isu stunting pada periode waktu 7 September hingga 6 Oktober 2021 :

Sumber : Media Monitoring kazee
  • Hasto Wardoyo

Hasto Wardoyo dengan jabatan sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN, menempati posisi pertama sebagai tokoh yang paling banyak terekspos media online terkait isu stunting dengan presentase 46,1%. Isu yang berkembang terkait stunting dan Hasto Wardoyo adalah mengenai upaya BKKBN untuk percepatan penurunan stunting, salah satunya dengan mengukuhkan tim koordinasi percepatan penurunan stunting dan meresmikan sekretariat stunting BKKBN pada 5 Oktober 2021. Serta pernyataan Hasto bahwa pola asuh yang diberikan oleh keluarga menjadi sebuah kunci untuk penuntasan masalah stunting.

  • Muhadjir Effendy

Muhadjir Effendy dengan jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menempati posisi kedua sebagai tokoh yang paling banyak terekspos media online terkait isu stunting dengan presentase 24,6 %. Isu yang berkembang terkait stunting dan Muhadjir Effendy adalah mengenai dampak negatif stunting terhadap SDM usia produktif. Serta prediksi Muhadjir Effendy bahwa angka kasus stunting di tiga provinsi diprediksi mengalami kenaikan.

  • Joko Widodo

Joko Widodo dengan jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia menempati posisi ketiga sebagai tokoh yang paling banyak terekspos media online terkait isu stunting dengan presentase 20,7 %. Isu yang berkembang terkait stunting dan Joko Widodo adalah mengenai Jokowi yang menargetkan penurunan kasus stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. Adapun percepatan pencegahan stunting ini menjadi salah satu misi program kerja Presiden RI Joko Widodo dalam RPJMN 2020-2024.

  • Luhut Binsar Panjaitan

Luhut Binsar Panjaitan dengan jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menempati posisi keempat sebagai tokoh yang paling banyak terekspos media online terkait isu stunting dengan presentase 4,3%. Isu yang berkembang terkait stunting dan Luhut Binsar Panjaitan adalah mengenai besarnya peluang pemanfaatan sektor kemaritiman yang kini belum dilakukan secara optimal. Menurut Luhut, banyak permasalahan di Indonesia yang dapat diselesaikan dengan pemanfaatan sumber daya kelautan, misalnya stunting yang dapat diatasi dengan protein dari laut.

  • I Gusti Ayu Bintang Darmawati

I Gusti Ayu Bintang Darmawati dengan jabatan sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (PPPA) menempati posisi kelima sebagai tokoh yang paling banyak terekspos media online terkait isu stunting dengan presentase 4,2%. Isu yang berkembang terkait stunting dan I Gusti Ayu Bintang Darmawati adalah mengenai pernyataanya bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan BKKBN untuk menyelesaikan permasalahan stunting yang ada di Tanah Air.

Dapat disimpulkan bahwa dari isu yang berkembang di media online bahwa hingga kini pemerintah terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan stunting pada anak di Indonesia. Adapun upaya yang harus dilakukan untuk menekan kasus stunting harus dilihat dari berbagai aspek, baik dari pemenuhan gizi dan nutrisi untuk anak dan ibu hamil maupun dari pola asuh dalam keluarga.  

#Kesehatan #Stunting #Prevalansistunting #RPJMN 2020-2024 #SumberDayaManusia #IsuStuntingdiMediaOnline #Top5Person

Referensi :

Share :

Related Articles