Isu Terkait Desa Wisata Program Unggulan Kemenparekraf, Berdasarkan Ekspos Media

Bayu Septian

05 August 2021 12:44

Untuk membangkitkan kembali gairah wisata di Indonesia sejumlah upaya dilakukan oleh Kementerian Perindustrian dan Ekonomi Kreatif, salah satunya yaitu dengan mengembangkan potensi desa wisata di Indonesia. Desa Wisata dalam konteks wisata pedesaan diartikan sebagai aset kepariwisataan yang berbasis pada potensi pedesaan dengan segala keunikan dan daya tariknya yang dapat diberdayakan dan dikembangkan sebagai produk wisata untuk menarik kunjungan wisatawan ke lokasi desa tersebut. Sementara itu seperti yang dilansir pada laman kemenparekraf.go.id Indonesia memiliki 75.000 desa dan sekitar 1.200 di antaranya berpotensi menjadi desa wisata.

Pengembangan desa wisata ini menjadi salah satu program unggulan Kemenparekraf yang diharapkan menjadi lokomotif penggerak untuk pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sesuai dengan RPJMN 2020-2024. Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan pada 2024 akan ada 244 desa wisata yang telah tersertifikasi sebagai desa wisata mandiri. Masuknya desa wisata sebagai salah satu prioritas pengembangan Kemenparekraf/Baparekraf bukan tanpa alasan, menurut Menparekraf Sandiaga Uno seperti yang dilansir pada kemenparekraf.go.id desa wisata di Indonesia punya potensi besar untuk menyumbang pendapatan negara dengan potensi yang luar biasa, seperti kearifan lokal di setiap desa wisata yang tentu akan menambah nilai bagi wisatawan yang ingin berkunjung. Saat ini Kemenparekraf tengah gencar mensosialisasikan pentingnya pengembangan desa wisata baik secara langsung maupun melalui media.

Berangkat dari hal tersebut PT Kazee Digital Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang analytics memetakan isu yang berkembang terkait desa wisata sebagai program unggulan Kemenparekraf yang terekspos di media online dan media sosial. Selama periode waktu Mei hingga Juli 2021 Kazee Media Monitoring telah memetakan pergerakan isu terkait desa wisata sebagai berikut :

Data tertinggi didominasi oleh media massa online sebanyak 1.077, kemudian cuitan twitter 41, unggahan instagram 23, postingan blog 8 dan 2 dari tv program. Puncak isu tertinggi terkait desa wisata yang merupakan program unggulan Kemenparekraf yaitu pada tanggal 5 Juni 2021 dan 16 Juli 2021. Adapun isu tertinggi yang paling banyak terekspos seperti berikut dan akan dibahas berdasarkan 3 isu teratas :

Perbandingan Persentase Ekstraksi

  • Ajang Anugerah Desa Wisata 2021

Isu Ajang Desa Wisata 2021 menjadi isu pertama paling banyak terekspos oleh media online maupun media sosial dengan presentase 27,8%, hal ini karena Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah meluncurkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 pada 30 April 2021. Dimana ini merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kemenparekraf/Baparekraf. Pendaftaran untuk ADWI 2021 dimulai pada 7 Mei hingga 16 Juli 2021, nantinya hadiah senilai miliaran rupiah akan diberikan kepada desa wisata terbaik. Adapun pemberitaan yang mendominasi terkait Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yaitu mengenai keikutsertaan pengelola desa wisata di berbagai daerah dalam ADWI 2021, pendampingan desa wisata serta Bimtek & Workshop Online ADWI 2021 yang diselenggarakan Kemenparekraf untuk peserta.

Hingga penutupan pendaftraan terdapat 1.831 desa wisata yang tergabung dalam ADWI 2021, Jumlah ini melebihi target yakni 700 peserta dalam ajang tersebut. Adapun Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu provinsi penyumbang peserta terbanyak dalam ajang ADWI 2021 ini, yaitu sebanyak 127 desa wisata. Event ini bertujuan menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing tinggi, ajang ini juga sebagai upaya unuk mendorong semangat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata untuk kembali bangkit pasca pandemi COVID-19.

  • Desa Wisata Sebagai Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional

Isu desa wisata sebagai simbol kebangkitan ekonomi nasional menjadi isu kedua yang paling banyak terekspos oleh media online dan media sosial dengan presentase 23,8% , dimana melalui program unggulan Kemenparekraf ini pengembangan kepariwisataan Indonesia yang mengangkat tema Indonesia Bangkit diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai Negara tujuan Pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.

Pemberitaan yang mendominasi terkait desa wisata sebagai simbol kebangkitan ekonomi nasional yaitu terkat upaya-upaya yang dilakukan Kemenparekraf untuk membangkitkan perekonomian di Indonesia, terutama di tengah pandemi covid-19 memaksa kita untuk melakukan adaptasi keterampilan-keterampilan baru dan desa wisata ini menjadi andalan Kemenparekraf untuk mendongkrak pariwisata yang sifatnya personalized, costumized dan smaller in size. Selain itu seperti yang banyak diberitakan bahwa Sandiaga yakin desa wisata ini akan menjadi andalan dan unggulan untuk pembangkitan pariwisata dan tentunya ekonomi kreatif untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

  • Menparekraf Sosialisasikan Penerapan Protokol CHSE Di Lokasi Wisata

Isu Menparekraf sosialisasikan penerapan protokol CHSE di lokasi wisata menjadi isu ketiga yang paling banyak terekspos oleh media online dan media sosial dengan presentase 21,3%, CHSE atau Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability adalah program Kemenparekraf berupa penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan). Adapun Kemenparekraf akan memberikan sertifikat untuk tempat wisata jika sudah memenuhi standar CHSE.

Pemberitaan mengenai Menparekraf Sosialisasikan Penerapan Protokol CHSE Di Lokasi Wisata didominasi oleh tinjauan yang dilakukan Menparekraf Sandiaga Uno ke beberapa lokasi wisata untuk melihat standar kebersihan, kesehatan dan keamamannya. Menparekraf juga memberikan sosialisasi akan pentingnya CHSE kepada pengelola wisata dan mengajak untuk lebih meningkatkan CHSE di lokasi wisata. Adapun revitalisasi fasilitas umum berupa toilet yang bersih di lokasi wisata menjadi tujuan Kemenparekraf untuk membuat pengunjung lebih nyaman menikmati liburannya. Terutama di tengah pandemi covid-19 CHSE menjadi hal utama yang perlu diperhatikan, karena selain untuk membuat nyaman juga harus membuat pengunjung aman dari paparan virus corona setelah sektor pariwisata kembali dibuka.

#kemenparekraf #Desawisata #anugerahdesawisataindonesia #ADWI2021 #wisataindonesia #bangkitbersamakemenparekraf #sobatparekraf

Share :

Related Articles