Ekspor CPO Kembali Dibuka, Berikut Isu yang Berkembang di Media

Bayu Septian

31 May 2022 10:44

image created by tawatchai07 – www.freepik.com

Setelah sebelumnya pemerintah meresmikan kebijakan larangan ekspor CPO yang berlaku sejak 28 April 2022 lalu, kini pemerintah membuka kembali kran ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan bahan baku minyak goreng mulai hari Senin (23/5/2022). Kebijakan membuka kembali ekspor CPO diambil pemerintah setelah mempertimbangkan beberapa hal seperti kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini.

Alasan Pemerintah Membuka Kembali Ekspor CPO

Seperti dilansir dari ekonomi.bisnis.com, berikut alasan pemerintah membuka kembali keran ekspor CPO yang mulai berlaku pada Senin, 23 Mei 2022 :

  • Penurunan Harga Minyak Goreng Curah

Meski belum mencapai HET Rp14.000 per liter, Jokowi mengeklaim bahwa rata-rata harga minyak goreng curah sebelum larangan ekspor mencapai Rp19.800 per liter. Tetapi, setelah adanya pelarangan ekspor minyak goreng dan CPO, harga minyak goreng curah turun di kisaran Rp17.200-Rp17.600 per liter. Dengan adanya penurunan harga minyak goreng tersebut Jokowi pun memutuskan ekspor CPO dan minyak goreng kembali dibuka. Jokowi meyakini bahwa harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang ditentukan pemerintah seiring dengan ketersediaan yang semakin melimpah.

  • Pasokan Minyak Goreng Meningkat

Pasokan minyak goreng bertambah di pasaran dari yang hanya 64 ribu ton menjadi 211 ribu ton per bulan, sedangkan kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah 194 ribu ton per bulan. Hal ini yang kemudian juga menjadi pertimbangan pemerintah untuk kembali membuka kran ekspor CPO, terlebih upaya untuk meningkatkan pasokan minyak goreng ini merupakan usaha bersama, baik dari pemerintah, BUMN, maupun swasta.

  • Para Tenaga Kerja dan Petani di Industri Sawit

Jokowi mengungkapkan industri kelapa sawit telah menjadi tumpuan nafkah bagi 17 juta tenaga kerja di Indonesia, baik petani, pekerja, dan juga tenaga pendukung lainnya. Sehingga belasan juta tenaga kerja yang mencari rezeki di industri sawit menjadi pertimbangan dibukanya kembali ekspor CPO, karena sebelumnya mereka terdampak oleh larangan ekspor CPO.

Analisis Media Monitoring Terkait Pembukaan Ekspor CPO

Mengacu pada paparan di atas, Kazee Digital Indonesia sebagai perusahaan big data mencoba memetakan isu yang tersebar di media terkait pembukaan kembali ekspor CPO menggunakan tools media monitoring. Analisis dilakukan dengan kurun waktu satu pekan sejak di berlakukannya kebijakan ekspor CPO yaitu 23 Mei – 29 Mei 2022.

Baca Juga : Media Monitoring : Definisi, Manfaat, Cara Kerja dan Contohnya

Pergerakan Data Terkait Isu Pembukaan Ekspor CPO

Hasil dari analisis media monitoring Kazee seperti pada grafik di atas menunjukan bahwa, jumlah data terkait isu pembukaan ekspor CPO periode 23 Mei – 29 Mei 2022 mencapai 417. Dari keseluruhan data terdiri dari 254 pemberitaan di media online dan 163 data dari Twitter. Adapun untuk Twitter jumlah tersebut terdiri dari cuitan, replay dan retweet.

Analisis Sentimen

Isu yag tersebar di media terkait pembukaan kembali ekspor CPO terdiri dari 188 muatan isu positif, 100 isu negatif dan 17 isu netral. Adapun jumlah tersebut untuk media sosial Twitter tidak termasuk retweet. Jika dilihat dari komposisi jumlah sentimen dapat disimpulkan bahwa isu dengan nada positif lebih mendominasi dibandingkan dengan isu dengan nada negatif ataupun netral.

Sampel Cuitan di Twitter

Sampel Pemberitaan Media Online

Pemerintah Cabut Larangangan Ekspor CPO, Puan: Awasi Ketat Harga Minyak Goreng di Pasaran

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah melakukan pemantauan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng secara optimal di pasaran. Hal ini menyusul dicabutnya larangan ekspor minyak goreng dan turunannya. Ketua DPR RI ini mengatakan, pengawasan ketat dibutuhkan mengingat harga minyak goreng sejauh ini belum mengalami perubahan signifikan. Puan masih menemukan harga minyak goreng curah dan kemasan yang harganya jauh di atas HET.

Petani Sawit Kini Mulai Tersenyum, Pemerintah Cabut Ekspor CPO

Petani kelapa sawit di Kabupaten Lahat kini kembali tersenyum, dimana, tanda buah segar (TBS) yang belakangan ini dibiarkan membusuk dibatang, lantaran tidak ada tempat menjual, dan kini mulai dipanen. Pasalnya, terhitung Selasa (24/5/2022), Pemerintah Pusat telah mencabut larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) maupun TBS. Pencabutan ini tentunya berdampak besar terhadap petani, meskipun harga belum normal, hanya saja, RAM (Tempat timbangan, red) kini Dibuka kembali.

Kemendag Terbitkan Ketentuan Ekspor Minyak Sawit

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 30 Tahun 2022, tentang Ketentuan Ekspor Crude Palm Oil (CPO/ Minyak Kelapa sawit mentah); Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO); Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Oilen; and Used Cooking Oil (UCO/minyak jelantah). Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, pengaturan kembali Ekspor CPO ini tetap berpegang pada prinsip kebutuhan CPO dalam negeri, dan keterjangkauannya merupakan hal yang utama.

Meski Sudah Ada Ketetapan Harga dan Ekspor Dibuka, Harga TBS Petani Masih Rendah

Meski kran ekspor hasil dari Minyak Kelapa sawit sudah Dibuka dan sudah ada ketetapan harga dari pemerintah provinsi terkait harga tanda buah segar (TBS). Namun hingga kini belum ada tanda–tanda peningkatan harga untuk sawit milik masyarakat atau petani di daerah ini. Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Rinie Anderson menyebut harapan sejak Dibukanya kran ekspor ini bisa memperbaiki harga ternyata tidak demikian harga jual masih stagnana seperti sebelumnya. Kondisi ini kata dia juga diharapkan menjadi perhatian dan pengawasan dari pemerintah daerah dalam hal ini melalui Dinas Perkebunan yang ditugaskan di Provinsi Kalimantan Tengah.

Minyak Goreng Bertahan Mahal, Pemerintah Dinilai Sulit Lawan Pasar

Setelah ekspor Minyak Kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) maupun produk turunannya Dibuka kembali, harga minyak goreng curah masih dijual dikisaran Rp 16.000 hingga Rp 18.000/kg. Sementara minyak goreng kemasan masih di atas Rp 21.000-an/liter, tergantung merek. Itu artinya, harga minyak goreng masih tidak berubah setelah keputusan pemerintah membuka kembali Ekspor CPO beserta produk turunannya. Harga minyak goreng memang sempat turun saat adanya rencana untuk menutup Ekspor CPO, khususnya minyak goreng curah.

Top Person

Berikut merupakan top 5 person atau tokoh yang paling banyak mendapat sorotan media online terkait kebijakan pembukaan ekspor CPO. Dimana Presiden Joko Widodo mendapat sorotan terbanyak, kemudian ada Ketua DPR RI, Puan Maharani. Kemudian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal.

Trending Keyword dan Tagar

Berikut merupakan kata kunci yang sering digunakan untuk menemukan topik terkait kebijakan pembukaan ekspor CPO melalui mesin pencarian, serta tagar terpopuler yang paling banyak digunakan terkait isu tersebut.

Kesimpulan

Setelah sebelumnya mengeluarkan kebijakan larangan ekspor CPO dan produk turunannya, kini pemerintah kembali membuka kran ekspor CPO. Hal tersebut menuai berbagai komentar dari netizen, serta muncul berbagai isu terkait yang menjadi sorotan media online. Berdasarkan analisis menggunakan media monitoring Kazee, isu yang beredar di media terdiri dari isu dengan muatan positif, ngatif dan netral. Isu terkait pembukaan kembali ekspor CPO didominasi oleh sentimen positif seperti dengan adanya penyambutan baik dari petani karena ekspor CPO kembali dibuka.

Referensi :

Share :

Related Articles