E-commerce Sebagai Sektor Potensial Ekonomi Digital

Bayu Septian

06 January 2022 12:10

Terjadinya revolusi industri 4.0 memungkinkan berbagai negara untuk menjadikan teknologi sebagai pendukung sektor ekonomi, dimana inovasi yang dihasilkan dari teknologi dapat meningkatkan perekonomian suatu negara. Produk baru yang dihasilkan dari teknologi dapat menjadi sebuah bisnis yang mempengaruhi perekonomian, seperti halnya ekonomi digital yang pertumbuhannya semakin pesat di Indonesia. Perkembangan ekonomi digital membuat seluruh kegiatan sehari-hari menjadi lebih mudah dan praktis. Contohnya dalam melakukan kegiatan seperti berbelanja kebutuhan pokok pun bisa dilakukan secara online.

Apa Itu Ekonomi Digital ?

Dilansir dari accurate.id ekonomi digital adalah seluruh kegiatan ekonomi yang menggunakan bantuan internet dan juga kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). Ekonomi digital mampu membuat perubahan pada kegiatan ekonomi masyarakat dan bisnis, dari yang awalnya manual menjadi serba otomatis. Sehingga, setiap kegiatan sehari-hari dan bisnis bisa dilakukan dengan mudah dan juga cepat.

Adapun contoh perkembangan ekonomi digital seperti pada sektor transportasi, kesehatan, perbankan dan bisnis. Dimana saat ini untuk menggunakan jasa kendaraan bermotor hanya tinggal memesan driver menggunakan smartphone, berkonsultasi dengan dokter secara online, melakukan transaksi perbankan secara online serta dapat berbisnis atau melakukan proses jual-beli produk melalui platform e-commerce.

E-comerce Sebagai Pendorong Ekonomi Digital Indonesia

Dilansir dari databoks.katadata.co.id hasil riset Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukkan,  e-commerce menjadi pendorong utama ekonomi digital Indonesia pada 2021. Ini tecermin dari nilai gross merchandise value (GMV) e-commerce yang diperkirakan sebesar US$ 53 miliar. Tingkat pertumbuhan majemuk (compound annual growth rate/CAGR) nilai GMV sektor e-commerce tercatat sebesar 52% pada 2021. Angka tersebut juga merupakan yang tertinggi dibandingkan sektor digital lainnya.

Layanan transportasi dan antar makanan berada di posisi kedua dengan nilai GMV sebesar US$ 6,9 miliar pada 2021. CAGR dari sektor ini tercatat sebesar 36%. Kemudian, nilai GMV media daring diperkirakan sebesar US$ 6,4 miliar dengan CAGR 48% pada tahun 2021. Sementara, agen perjalanan daring memiliki nilai GMV terendah di antara sektor lainnya, yakni US$ 3,4 miliar dengan CAGR 29%. Adapun secara umum, nilai GMV ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 70 miliar dengan CAGR sebesar 49% pada tahun ini.

Peta Persaingan E-Commerce di Indonesia

Sebelumnya telah dibahas bahwa e-commerce merupakan sektor yang potensial bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dengan sumbangan nilai GMV terbesar dibanding sektor lainnya. Lantas, seperti apa peta persaingan e-commerce di Indonesia ? berikut hasil riset iPrice dengan melihat jumlah pengunjung web bulanan e-commerce di Indonesia :

Berdasarkan data iPrice, Tokopedia berada di puncak dengan rata-rata trafik mencapai 158,1 juta kunjungan per bulan selama kuartal III-2021. Angka tersebut naik 7% dari kuartal sebelumnya sebanyak 147,8 juta kunjungan. Sementara Shopee memiliki rata-rata trafik sebesar 134,4 juta kunjungan. Jumlah kunjungan tersebut naik 5,8% dari kuartal II-2021 yang sebanyak 127 juta kunjungan.

Lalu posisi ketiga ditempati Bukalapak. E-commerce yang didirikan oleh Achmad Zaky ini memiliki 30,1 juta kunjungan pada kuartal III 2021, naik 2,3% dari kuartal sebelumnya. Lazada menyusul dengan 27,95 juta kunjungan. Angka ini naik 1% dari kuartal sebelumnya yang sebanyak 27,7 juta kunjungan. kemudian diikuti oleh sejumlah platform e-commerce lainnya.

Pergerakan Data Terkait E-commerce di Indonesia

Jika sebelumnya data yang dikeluarkan oleh iPrice membahas website e-commerce yang paling sering dikunjungi, selanjutnya akan dilihat data terkait platform e-commerce yang berkembang di media online. Kazee Digital Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang data analytics, mencoba memetakan top 5 e-commerce di Indonesia yang paling banyak mendapatkan sorotan media online. Berikut hasil yang didapatkan dari media monitoring Kazee :

Sumber : Media Monitoring Kazee

Data terkait platform e-commerce di Indonesia diambil dari ekspos media massa online dengan periode waktu 31 Desember 2021 hingga1 Januari 2022. Secara keseluruhan terdapat 796 data dengan puncak data tertinggi ada pada tanggal 3 Januari 2022. Lantas apa saja e-commerce yang menjadi sorotan media massa online baru-baru ini? berikut hasil ekstrasi menggunakan media monitoring Kazee :

Top 5 E-commerce Berdasarkan Sorotan Media Online

Bukalapak

Bukalapak menempati posisi pertama sebagai platform e-commerce yang paling banyak mendapat sorotan media online dengan presentase 56,4 persen atau sebanyak 468 pemberitaan dalam satu pekan terakhir. Isu yang banyak berkembang di media online terkait Bukalapak yaitu mengenai pengumuman pencalonan Willix Halim sebagai Direktur Utama atau CEO Bukalapak setelah dinominasikan oleh jajaran Komisaris Perseroan, Rabu (5/1/2022). Selain Willix Halim, Jajaran Komisaris juga menominasikan Victor Putra Lesmana, dan Howard Nugraha Gani untuk masuk ke dalam Jajaran Direksi PT Bukalapak.com, Tbk.

Shopee

Shopee menempati posisi kedua sebagai platform e-commerce yang paling banyak mendapat sorotan media online dengan presentase 18,7 persen atau sebanyak 155 pemberitaan dalam satu pekan terakhir. Isu yang banyak berkembang di media online terkait Shopee yaitu mengenai   Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggandeng Shopee Indonesia untuk meningkatkan pemasaran produk ekonomi kreatif dan UMKM setempat.

Tokopedia

Tokopedia menempati posisi ke-tiga sebagai platform e-commerce yang paling banyak mendapat sorotan media online dengan presentase 14,2 persen atau sebanyak 118 pemberitaan dalam satu pekan terakhir. Isu yang banyak berkembang di media online terkait Tokopedia yaitu mengenai keterangan Tokopedia pada Kamis, (6/1/2022) yang membagikan deretan temuan menarik terkait tren jual-beli daring masyarakat sepanjang 2021. Tokopedia mencatat bahwa Medan, Bandung dan Surabaya menjadi kota dengan penjualan tertinggi sepanjang 2021.

Blibli

Blibli menempati posisi ke-empat sebagai platform e-commerce yang paling banyak mendapat sorotan media online dengan presentase 7,0 persen atau sebanyak 58 pemberitaan dalam satu pekan terakhir. Isu yang banyak berkembang di media online mengenai Blibli yang kembali mendapat sejumlah apresiasi dalam ajang penghargaan The Best Contact Center Indonesia dan Contact Center Asia Pacific 2021. Apresiasi ini diberikan karena komitmen Blibli memperkuat pelayanan kepada pelanggan.

Lazada

Lazada menempati posisi ke-lima sebagai platform e-commerce yang paling banyak mendapat sorotan media online dengan presentase 3,7 persen atau sebanyak 31 pemberitaan dalam satu pekan terakhir. Isu yang banyak berkembang di media online terkait Lazada yaitu mengenai beasiswa yang diadakan oleh Lazada, yang bertajuk Lazada Forward Scholarship dengan sasaran mahasiswa minimal semester 4. Beasiswa tersebut bertujuan untuk membangkitkan asa anak-anak Indonesia yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk bisa bersekolah layaknya anak-anak lain.

Top Redaksi Terkait Platform E-Commerce

Berikut sejumlah redaksi yang memuat tulisan terkiat platform e-commerce di Indonesia berdasarkan pantauan media monitoring Kazee :

Sebagai keseimpulan bahwa perkembangan ekonomi digital saat ini memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Adapun e-commerce menjadi sektor paling potensial dalam perkembangan eknomi digital dengan nilai gross merchandise value (GMV) e-commerce yang diperkirakan sebesar US$ 53 miliar. Isu mengenai sejumlah platform e-commerce pun berkembang seiring dengan persaingannya di Indonesia.

Referensi :

Share :

Related Articles