"Content Marketing" untuk Bantu Penjualan

Bayu Septian

21 May 2021 04:40

cr picture: Freepik

Content Marketing atau dikenal dalam Bahasa Indonesia sebagai pemasaran konten adalah sebuah jenis usaha pemasaran yang dilakukan dengan membagikan konten online seperti video, tulisan blog ataupun postingan sosial media yang tidak secara eksplisit mempromosikan sebuah brand melainkan untuk membuat audiens lebih tertarik untuk mengetahui produk lebih lanjut. Banyak sekali jenis dari content marketing. Sebelum membuat sebuah content, anda harus tahu dulu apa tujuan anda membuat sebuah content, di situlah peran content marketing bekerja. Beberapa tujuan pembuatan content diantaranya sebagai berikut:

Menghibur (Entertain)

Sebuah content bisa membuat anda terlibat dengan audiens. Salah satu diantaranya adalah melalui tujuan untuk menghibur. Tujuan menghibur ini bisa memacu sisi emosional audiens sehingga mereka merasa terlibat dalam sebuah content. Strategi menghibur bisa anda lakukan dengan tujuan agar brand anda mudah dikenali oleh audiens. Beberapa contoh konten yang bisa dibuat untuk menghibur adalah dalam bentuk video, game interaktif, meme, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, beberapa brand membuat video bertemakan web series untuk mengenalkan produknya. Anda juga bisa menambahkan unsur humor dalam membuat content yang membuat audiens tertarik.

Menginspirasi (Inspire)

Content bisa dibuat dengan tujuan untuk menginspirasi para audiens. Pikirkanlah bagaimana anda ingin audiens merasa terinspirasi dengan brand anda. Dalam tujuan menginspirasi, ada sisi emosi yang juga terlibat namun berbeda dengan content yang menghibur dimana bisa digunakan untuk memperkenalkan brand, content yang menginspirasi dibuat untuk lebih menekankan tujuan agar audiens tertarik untuk langsung membeli brand anda. Beberapa contoh kontennya adalah tentang video/photo endorsement yang dilakukan oleh influencer yang bisa membuat audiens terdorong untuk membeli brand anda.

Mengedukasi (Educate)

Sebuah konten juga penting untuk bertujuan mengedukasi audiens. Berbeda dengan dua tujuan konten sebelumnya, konten edukasi tidak melibatkan sisi emosi. Jenis konten yang masuk ke dalam kategori ini diantaranya adalah infografis, eBook dan panduan tentang brand anda. Anda juga bisa menjelaskan secara rinci spesifikasi dari brand/produk anda melalui konten edukasi. Mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan tentang “berapa harga brand anda?”, “mengapa konsumenmu membutuhkan brand anda?”, “apa saja keuntungan atau manfaat yang bisa didapat oleh konsumen jika membeli brand anda?”

Meyakinkan (Convince)

Tujuan lainnya dari content marketing adalah untuk meyakinkan. Konten yang dibuat untuk meyakinkan calon konsumen. Konten ini berperan sangat kuat untuk membuat audiens atau calon konsumen mulai beraksi untuk membeli produk anda. Beberapa konten yang bisa masuk ke dalam tujuan untuk meyakinkan adalah konten testimonial konsumen dan rating brand anda. Dalam tujuan meyakinkan konsumen, anda harus bisa menjawab pertanyaan 5W+1H yang mungkin akan ditanyakan oleh para calon konsumen anda.

Kesimpulannya, setiap tujuan content marketing memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, anda bisa menggabungkan beberapa tujuan yang anda mau untuk membuat sebuah konten. Perlu diingat bahwa marketing tidak selalu tentang “berjualan” namun lebih kepada membangun hubungan antara anda dengan target market anda. Jika anda berhasil membangun hubungan dengan audiens, maka brand anda akan mudah dikenali dan juga lebih mudah berkembang di pasaran.

Share :

Related Articles