6 Tingkatan Atau Level Startup Berdasarkan Nilai Valuasi
Bayu Septian
12 August 2020 00:51

Seiring dengan semakin banyaknya perusaan-perusahaan baru yang berkonsep digital, istilah startup mungkin sudah tidak asing lagi di dengar Tetapi pertanyaan yang sering muncul adalah “apa arti dari startup” ? mungking tidak banyak yang cukup memahai apa sebenarnya startup itu. Perusahaan startup kerap kali dihubungkan dengan perusahaan baru di bidang teknologi dan informasi, hal ini terjadi karena istilah startup menjadi populer secara insternasional pada masa bubble dot-com tahun 1998 hingga 2000, dimana pada saat itu banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan. Oleh sebab itu teknologi internet dimanfaatkan oleh banyak perusaahn untuk menjadi sarana pengembangan bisninya sehingga lahirlah bisnis startup
Perkembangan startup di Indonesia semakin pesat, banyak entrepreneur muda yang mulai mendirikan startup sehingga jumlah startup di Indonesia terbilang cukup banyak. Kini startup hadir di berbagai bidang seperti perdagangan, properti, asuransi, sekuritas, transportasi dan masih banyak lagi. Startup dikembangkan dengan tujuan untuk mempermudah pengguna dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Gojek misalnya, startup di bidang layanan transportasi ini telah banyak digunakan jasanya oleh masyarakat Indonesia.
Kesuksesan yang telah dicapai oleh perusahaan startup bisa dilihat berdasarkan nilai valuasinya, adapun 6 tingkatan atau level dalam perusahaan startup yaitu :
1. Cockroach
Tingkatan pertama perusahaan startup dinamakan Cockroach. Pada tingkatan ini startup baru saja dirintis atau bisa dibilang masih pada tahap permulaan. Karena masih pada tahap permulaan, nilai valuasinya juga terbilang masih kecil atau sedikit. Pada tahap ini biasanya pemilik mengembangkan startup dengan dana yang dimiliki sendiri (bootstraping). Namun dengan usahanya yang extra startup di level ini bisa mendapat modal dari investor kecil untuk meningkatkan valuasinya. Investor kecil yang menanamkan modal pada startup di level ini akan mendapatkan imbalan berupa obligasi konversi atau ekuitas kepemilikan.
2. Ponies
Tingkatan selanjutnya adalah Ponies, perusahaan startup yang berada di level ini memiliki nilai valuasi hingga US$ 10 juta atau berkisar Rp. 140 miliar. Sesuai dengan namanya, pada level ini perusahaan startup diibaratkan seperti kuda pony yang berarti kuda yang masih baru dan lincah dalam perkembangannya. Maka pada level ini jika perusahaan mampu menaikan valuasinya dan berhasil mengembangkan startup, akan semakin banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modal.
3. Centaurs
Tingkatan ketiga setelah ponies adalah Centaurs, perusahaan startup yang berada di level ini memiliki nilai valuasi mencapai U$ D100 juta atau berkisar Rp 1,4 triliun. Istilah Centaurs diambil dari kisah mitologi Yunani yang berarti makhluk yang memiliki badan kuda namun berkepala manusia. Ini berarti bahwa perusahaan telah mengalami perkembangan yang luar biasa dibandingkan dengan tingkatan kuda poni. Nilai valuasi berpotensi untuk terus meningkat karena pada level ini biasanya para investor besar akan mulai melirik untuk menanamkan modalnya.
4. Unicorn
Setelah melalui tingkatan Centaurs, berikutnya pada tingkatan ke empat perusaahn startup akan berada pada level Unicorn. Tingkatan ini tergolong besar dan perusahaan startup telah memiliki cukup dana untuk memperkenalkan bisnisnya pada khalayak yang lebih luas. Startup dengan tingkatan Unicorn ini memiliki nilai valuasi mencapai U$D 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Di Indonesia saat ini terdapat beberapa startup yang telah mencapai level ini yaitu Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
5. Decacorn
Selanjutnya, tingkatan ke lima adalah Decacorn. Pada tingkatan ini persahaan startup mulai dikenal hingga ke beberapa Negara dengan nilai valuasi mencapai lebih dari U$D 10 miliar atau sekitar Rp 141,4 triliun. Salah satu startup yang telah berada pada level ini adalah Grab yang berasal dari Singapura, sedangkan di Indonesia perusahaan startup yang telah berada di level ini adalah Gojek. Gojek merupakan startup pertama di Indonesia yang telah mencapai level Decacorn yang telah diresmikan pada April 2019 lalu.
6. Hectocorn
Tingkatan ke enam atau terakhir yaitu Hectacorn. Pada tingkatan ini perusahaan startup memiliki nilai valuasi mencapai U$D 100 miliar atau setara dengan Rp1.414 triliun. Startup di level ini telah dikenal dunia dan digunakan hampir oleh seluruh orang di berbagai Negara. Adapun perusahaan yang telah mencapai tingkatan ini diantaranya adalah Alibaba, Apple, Microsoft, Google dan Facebook.
Perusahaan startup memiliki level bisnis tertentu tergantung dari bagaimana perkembangannya. Dalam hal ini investasi menajdi hal yang penting untuk mendorong perkembangan startup, karena jelas tidak mudah untuk mendirikan perusahaan startup. Pada kenyataannya terdapat juga startup yang akhirnya tutup buku karena kurangnya pendanaan, maka untuk mendukung kemajuan teknologi dan perekonomian Indonesia alangkah baiknya para investor ikut menginvestasikan saham pada perusahaan startup di Indonesia. (Widiawati S.A)
Related Articles
No related posts