5 Komposisi Teknologi untuk Wujudkan Smart City
Bayu Septian
20 June 2019 09:28
Akhir-akhir ini Smart City menjadi topik perbincangan yang hangat dan banyak diberitakan di berbagai media massa. Pemerintah Daerah di Indonesia pun seakan berlomba untuk mencoba menerapkan konsep kota pintar atau smart city, seperti di kota-kota besar Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang sudah cukup lama mengadopsi konsep smart city. Secara umum, smart city merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga. Tidak hanya di Indonesia, konsep smart city sudah diterapkan di berbagai negara-negara berkembang seperti Singaphore, Prancis, dan Amerika.
Guru Besar ITB Prof Suhono Harso Supangkat menjelaskan bahwa smart city bukanlah semata optimalisasi teknologi untuk menjalankan proses pembangunan di perkotaan. Namun merupakan sebuah nilai yang secara luas merambah pada budaya masyarakat dalam menjalankan kehidupan di perkotaan secara cerdas. Direktur Jenderal Aplikasi dan Teknologi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan memaparkan konektivitas adalah syarat utama untuk menunjang konsep smart city. Setiap tahunnya, pemerintah menargetkan program 100 smart city yang lahir.
Semuel mengungkapkan bahwa teknologi harus bisa dirasakan semua masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan Palapa Ring terus digencarkan agar tidak ada lagi ketimpangan digital yang terjadi. Sehingga, pemerintah daerah bisa menggunakan teknologi seperti internet nirkabel, penggunaan laman resmi, sampai kamera pengawas. Menurutnya, hubungan antara pemerintah dan masyarakat sudah berevolusi dari subyek dan obyek menjadi kolaborator dan pembentuk kebijakan bersama.
Lantas, apa saja sebenarnya komposisi teknologi agar suatu kota dapat mewujudkan smart city.
1.Sensing
Penggunaan teknologi perangkat sensor dan video berfungsi untuk mengumpulkan semua informasi yang ada dalam suatu wilayah. Informasi tersebut meliputi kondisi di daratan, laut, udara, dan bahkan data luar angkasa jika memungkinkan. Dengan teknologi yang ada, informasi dikumpulkan dari berbagai aspek dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Karena dengan teknologi sensing, prediksi bencana alam, perancangan jalan raya, menemukan “safe route”, memprediksi terjadinya kejahatan di suatu tempat, bahkan prediksi terjadinya kebakaran, merupakan data-data yang sudah diolah menjadi informasi, sehingga berguna bagi pihak-pihak terkait dan juga masyarakat.
2. Authentication
Data yang sudah diperoleh melalui teknologi sensing harus dikaji kembali secara berkala, baik dari lokasi maupun kondisi harus se-valid mungkin, karena validasi data sangat diperlukan secara realtime. Sehingga kecepatan proses data yang tinggi menunjang untuk kebutuhan smart city.
3. Monitoring
Anomali data dapat terdeteksi jika informasi melalui teknologi sensing, authentication, controlling, dan kondisi lainnya sudah terkumpul. Contohnya, apabila anomali data terjadi, sistem harus dapat menemukan lokasi dimana terjadinya anomali data baik berupa video maupun data lainnya. Monitoring data yang baik dapat mencegah terjadinya kecelakaan, kejahatan, dan melindungi aset-aset smart city dari bencana alam.
4. Controlling
Setelah selesai melakukan monitoring data, langkah selanjutnya adalah tahap analisis yang harus dilakukan secara realtime dan terkontrol. Sebagai contoh, jika suatu lokasi mengalami kemacetan lalu lintas, maka dapat dimaksimalkan melalui informasi dan lokasi kondisi terkini. Sehingga sistem akan merespon dan akan menerjunkan pihak-pihak terkait yang akan membantu mengurai kemacetan lalu lintas.
5. Cloud Computing
Proteksi informasi serta data dari ancaman bencana alam dan kecelakaan merupakan isu stategis untuk penerapan konsep smart city. Cloud Computing atau komputasi awan merupakan penggabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet yang memberi ruang bagi seluruh informasi yang disimpan dan dapat terus digunakan tanpa harus waspada terhadap berbagai ancaman. Dengan teknologi cloud computing, kecepatan akses tinggi dan juga fleksibilitas menjadikan informasi tersebut dapat dimanfaatkan dimanapun dan kapanpun.
Untuk menerapkan konsep smart city dalam sebuah kota mungkin akan cukup kompleks karena harus menyatukan berbagai pihak yang akan terlibat, terlebih beberapa teknologi yang baru belum dikuasai oleh pemerintah. Oleh karena itu, 5 komposisi teknologi harus terintegrasi dengan baik. Cara yang bisa digunakan dalam penerapan teknologi untuk menunjang konsep smart city adalah dengan menggunakan jasa pihak ketiga atau melalui perusahaan yang mengembangkan teknologi smart city. Karena dengan menggunakan jasa perusahaan teknologi informasi, penerapan kelima teknologi smart city tersebut, bukanlah menjadi permasalahan lagi.
Related Articles
No related posts