4 Hal yang Membuat Copy Menarik bagi Konsumen

Bayu Septian

16 August 2019 10:23

Ilustrasi: Unsplash.com

Dalam dunia digital marketing, copy dikenal dengan teks yang digunakan dalam penjualan atau pemasaran, yang biasanya akan ditemui di landing page, iklan, maupun website. Copy adalah sebuah hasil karya yang diciptakan oleh Copywriter, orang yang kerap disebut sebagai salesman dalam huruf. Mereka harus memainkan kata-kata agar copy dapat terlihat catchy dan menarik.

Meski kadang terdengar mudah, membuat sebuah copy justru memerlukan strategi yang matang dalam penerapannya. Ditambah lagi penulisnya harus memahami teknik copywriting yang benar, karena hal ini bisa berdampak pada rasio konversinya. Semakin tinggi hasilnya, maka bisa dipastikan penulisnya telah melakukan tekniknya dengan baik dan benar.

Lalu, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat copy yang dapat menarik perhatian para calon konsumen? Melalui artikel ini, kami pun telah merangkum empat hal penting tentang penulisan copy. Simak penjelasannya di bawah ini!

  • Memastikan Target Pasarnya Tepat

Jika Anda merasa telah membuat copy yang sempurna, tetapi rasio konversinya menunjukan angka yang rendah, maka hal ini menjadi pertanda adanya sebuah kesalahan. Pada akhirnya, copy tersebut akan tetap menjadi copy yang buruk. Copywriter tentunya tidak bisa menyalahkan konsumennya untuk hal ini.

Jika hal ini terjadi, maka hal pertama yang perlu Anda tinjau ulang adalah target marketnya. Bisa jadi Anda memberikan penawaran pada target market, dengan orang-orang yang memiliki komitmen dan anggaran yang rendah. Hal yang bisa dilakukan adalah mengatur ulang target market Anda untuk ditunjukkan kepada orang-orang yang punya urgensi untuk menyelesaikan masalahnya dengan segera dan berkomitmen untuk mencapai solusi. Anda harus menerapkan strategi “50 to 100 Rule”, bukan “0 to 50 Rule”.

  • Mengetahui Bahasa yang Efektif

Hal ini masih akan berkaitan dengan strategi “50 to 100 Rule”, karena bahasa copy yang baik harus disesuaikan dengan target marketnya. Dalam pemilihannya, sebaiknya bahasa tidak dibuat secara berlebih-lebihan dan hindari memberikan janji-janji yang terkesan muluk. Sebab hal ini justru akan menarik ‘semua orang’ dan menjadi tidak relevan dengan target market yang sudah ditentukan sejak awal. Anda tetap harus memiliki standar untuk bisnis Anda dan tetap mempertahankan ekslusivitas.

  • Memahami Pengalaman Target Market

Semakin relatable sebuah pesan teks dengan pengalaman konsumernya, maka akan semakin besar kemungkinan copy-nya mendapat perhatian mereka. Maka semakin dalam Anda memahami pengalaman mereka, hal ini bisa menjadi awal yang baik. Mereka yang awalnya merupakan orang-orang dengan komitmen yang rendah, bisa berevolusi menjadi orang yang percaya karena mereka merasa Anda benar-benar memahami apa yang mereka rasakan.

  • Lebih Spesifik Terhadap Target Market

Hal ini juga erat kaitannya dengan menjadi seorang spesialis dibandingkan seorang generalis. Dikutip dari Socialmediatoday.com, ketika Anda berbicara kepada semua orang, maka sebenarnya Anda tidak berbicara kepada siapapun. Maka hal yang bisa dilakukan adalah lebih spesifik kepada target marketnya. Dengan begitu, akan lebih mudah menarik orang-orang yang percaya kepada penawaran Anda. Maka perjelaslah niche dari apa yang sedang bisnis Anda lakukan.

Share :

Related Articles

No related posts