Peran Media Monitoring dan Media Analytics dalam Proses Pembuatan Kebijakan

Peran Media Monitoring dan Media Analytics dalam Proses Pembuatan Kebijakan

Bayu Septian

18 June 2019 03:41

Proses pembuatan kebijakan atau decision making process merupakan rangkaian proses yang strategis dan melibatkan orang-orang penting pada suatu lembaga. Proses pembuatan keputusan ini umumnya tidak singkat, seringkali melewati proses perdebatan yang alot, serta terdapat tarik-ulur kepentingan. Oleh karena itu dalam prosesnya, suatu lembaga perlu mengacu pada kondisi aktual saat ini agar kebijakan yang dihasilkan relevan dan menjadi sebuah solusi. Untuk mengetahui dinamika kondisi terkini maka media menjadi sumber utama, produk-produk seperti Media Analytics dan Media Monitoring menjadi suatu hal yang potensial untuk para aktor yang terlibat dalam proses pembuatan kebijakan.

Media Analytics dan Media Monitoring merupakan produk yang secara penuh dapat mendukung proses pembuatan kebijakan, dengan memanfaatkan dua hal tersebut bukan tidak mungkin waktu untuk membuat suatu kebijakan bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini karena, Media Analytics dan Media Monitoring disusun dengan merangkum berbagai konten dari platform media, baik online maupun cetak.

Secara umum, platform media terbagi menjadi dua, media massa dan media sosial. Melalui media massa kita bisa melihat fakta, kondisi aktual yang terjadi saat ini, berbagai isu strategis yang terkait dengan ekonomi, politik, sosial dan budaya, hukum, dsb bisa diketahui melalui media massa. Sedangkan melalui media sosial kita bisa melihat opini-opini publik yang berkaitan dengan isu-isu strategis, masyarakat berlomba-lomba untuk mengutarakan pendapatnya, terlibat diskusi hingga melakukan perdebatan.

Melalui Media Analytics dan Media Monitoring maka fakta dan opini dapat disajikan melalui analisis yang mendalam dengan menampilkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Persebaran Total data di Media Massa dan Media Sosial, berfungsi untuk mengukur viralitas suatu pemberitaan. Semakin banyak arus data yang beredar maka kita bisa mengetahui seberapa penting sebuah pemberitaan bagi masyarakat. Melalui persebaran total data juga kita bisa mengetahui pada tanggal berapa saja suatu pemberitaan paling banyak diberitakan/dibicarakan.
  2. Komposisi Isu Strategis, untuk mengetahui skala prioritas dari isu-isu beredar.
  3. Sentimen pada Media Massa dan Media Sosial,untuk mengetahui apakah suatu pemberitaan/diskusi yang beredar bernada positif, netral atau negatif. Dengan mengetahui sentimen di media massa dan media daring maka suatu peristiwa bisa direspon secara tepat, terlebih lagi apabila sudah didominasi oleh sentimen yang negatif.
  4. Redaksi, untuk mengetahui media massa teraktif dalam memberitakan suatu isu.
  5. Top Person, untuk mengetahui orang yang paling berkaitan dengan suatu pemberitaan dan diskusi.
  6. Organisasi, untuk mengukur organisasi mana saja yang paling banyak diberitakan.
  7. Trending Tagar dan Keywords, untuk mengetahui tagar yang paling banyak digunakan serta kata kunci yang paling banyak dipilih dalam pemberitaan.
  8. Buzzer, untuk mengetahui akun media sosial mana saja yang paling aktif dalam mendistribusikan konten.
  9. Komparasi Topik, untuk membandingkan isu satu dengan lainnya dan menentukan tingkat prioritas isu.
  10. Sebaran Spasial,untuk mengetahui daerah/wilayah mana yang paling banyak disebutkan berkaitan dengan suatu isu.
  11. Rekomendasi, berdasarkan persebaran data di media massa dan media sosial yang sudah dikaji secara mendalam maka rekomendasi ditampilkan untuk memberikan masukkan atas isu-isu yang strategis dianggap perlu penyelesaian.

Perusahaan Media Analytics dan Media Monitoring pada umumnya menyusun poin-poin tersebut sebagai sebuah laporan yang komprehensif yang dilaporkan secara monthly, biweekly, weekly, atau daily sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Di mana laporan-laporan tersebut bisa menjadi sumber utama dalam menyusun suatu kebijakan di berbagai level dan kebutuhan organisasi.

Teknologi Artificial Intelligence (AI) yang didukung oleh kemampuan data analyst (SDM yang bertugas menganalisis/mengkaji data-data yang disaring oleh AI) pada umumnya menjadi tumpuan perusahaan Media Analytics dan Media Monitoring dalam mengolah data yang banyak serta menghasilkan laporan yang komprehensif yang tentunya berguna untuk proses pembuatan kebijakan.

Share :

Related Articles

No related posts