Menjaga Keamanan Data Pribadi

Beberapa waktu yang lalu, Indonesia di gemparkan oleh berita pencurian 90 juta data pribadi masyarakat Indonesia. Data ini dicuri dari platform e-commerce Tokopedia, Buka Lapak, hingga Bhineka. Bahkan data pribadi hasil curian tersebut di perjual belikan di dark web dengan harga yang fantastis. Hal ini membuktikan bahwa kita harus lebih berhati-hati dalam menggunakan data pribadi. Hingga saat ini, Tokopedia sebagai platform e-commerce yang datanya di retas tidak membeberkan kepada public data apa saja yang di ambil oleh peretas tersebut.

Sebelumnya, pemerintah telah merencanakan membentuk Undang Undang perlindungan data pribadi, namun hingga kini masih belum di sahkan keberadaannya. Pakar Keamanan siber dari CISSRec Pratama Persadha mengatakan kasus penjualan data diri pelanggan Tokopedia di dark web harus dianggap sebagai ancaman serius. Bahkan pakar keamanan siber dari Vaksicom, Alfons Tanujaya menyebutkan bahwa data pribadi ini lebih mahal harganya dari minyak dunia. Inilah alasan mengapa diperlukannya untuk segera membahas dan mengesahkan Undang Undang Perlindungan Data Pribadi. Tokopedia sebagai platform yang diretas seharusnya dimintai pertanggungjawabannya. Namun, pertanggungjawaban tersebut akan diabaikan karena tidak memiliki dasar.

Untuk itu, berikut beberapa tips untuk menjaga keamanan data pribadi dari kejahatan siber.

1. Pastikan Memberikan Data Pribadi kepada Pihak yang Tepat

Saat kita mengakses sebuah aplikasi daring, baik itu e-commerce, aplikasi chat daring, hingga pinjaman online. Kita sebagai pengguna harus memastikan data pribadi apa yang kita berikan akses kepada platform tersebut. Intinya, sebagai pengguna internet, kita harus lebih berhati-hati dalam memberikan akses data pribadi. Sebagai contoh, jika anda memberikan data pribadi berupa KTP kepada aplikasi pinjaman online yang ilegal, maka KTP anda dapat dengan mudah tersebar kepada aplikasi lainnya.

2. Periksa Perizinan Akses Aplikasi

Dalam menggunakan aplikasi baru, biasanya aplikasi tersebut memunculkan pop up notifikasi kepada pengguna untuk dapat mengakses data di smartphone nya. Jika akses yang sudah diberikan dianggap ‘berbahaya’, anda bisa melakukan setting akses melalui pengaturan ponsel kita.

3. Jangan Menggunakan Data yang Mudah Bocor

Jika anda memiliki banyak akun, jangan gunakan data yang mudah bocor, misalnya email ataupun menggunakan nama ataupun tanggal lahir sebagai password akun.

4. Lakukan Double Checking

Bagi pengguna setia e-commerce, jika anda memutuskan untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit, diharapkan lakukan pengecekan secara berlapis. Sebelum melakukan transaksi, diharapkan dapat mengecek data pribadi yang diinput dalam aplikasi digital tersebut. Hal ini dapat meminimalisir kesalahan penginputan dan mengamankan diri dari kejahatan siber.

5. Ganti Password Secara Berkala

Untuk menghindari adanya peretasan pada data pribadi di akun anda, diharapkan penggantian password secara berkala.

Dengan adanya kejadian peretasan data pribadi ini, semoga setiap individu yang memutuskan untuk menggunakan internet dapat lebih sadar bahwa data pribadi sangat penting.

Artikel Lainnya

Buat Keputusan Menjadi Lebih Baik Dengan Bantuan Data

Manfaatkan kekuatan big data dengan bantuan kecerdasan buatan untuk pengambilan keputusan organisasi yang optimal