
Pada artikel kali ini, tema yang dibahas merupakan isu yang ramai menjadi pemberitaan dalam sepekan terakhir. Sumur Resapan yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta menuai polemik dan pembangunannya mendapat sorotan publik.
Mengutip Detik.com, Pemprov DKI Jakarta menargetkan sumur resapan terbangun di 22.292 titik. Sejauh ini Pemprov DKI baru membangun sumur resapan di 6.233 titik.

Media monitoring Kazee melakukan pemantauan selama satu pekan (30 November – 06 Desember 2021) pemberitaan pada media online terkait polemik Sumur Resapan DKI Jakarta terakumulasi sebanyak 295 artikel pemberitaan.
Baca Juga:
Pada 05 Desember 2021 merupakan ekspos tertinggi pemberitaan sebanyak 65 artikel dengan isu utama tertuju pada Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan minta kepada jajarannya untuk mengawasi para kontraktor yang mengerjakan drainase vertikal (Sumur Resapan) di setiap titik. Para kontraktor diminta mengerjakan pembangunan Sumur Resapan sesuai dengan standar.
Media monitoring Kazee turut memetakan isu-isu apa saja yang muncul dan diangkat oleh media online, adapun komposisi isu pemberitaan selama sepekan terakhir diantaranya;

Isu Pemprov DKI Tegur Kontraktor Sumur Resapan Ganggu Kenyamanan menjadi isu utama dengan ekspos tertinggi sebanyak 80 artikel. Dalam isu ini, sorotan media tertuju pada narasi Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan minta kepada jajarannya untuk mengawasi para kontraktor yang mengerjakan drainase vertikal (Sumur Resapan) di setiap titik. Para kontraktor diminta mengerjakan pembangunan Sumur Resapan sesuai dengan standar. Media juga turut merekam narasi positif dari Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Yusmada Faizal yang memastikan pihaknya segera menjalankan instruksi Gubernur tersebut dan segera meminta kontraktor pemegang proyek Sumur Resapan untuk memperbaiki jalan yang ambles.
Isu kedua tertuju pada Gubernur Anies Minta Seluruh Nama Kontraktor Sumur Resapan Dibuka ke Publik. Masih berkaitan dengan evaluasi kontraktor pekerja pembangunan sumur resapan, Gubernur Anies Baswedan meminta diinfokan secara transparan agar Publik mengetahuinya dan ikut mengawasi pembangunan drainase vertikal yang sedang berjalan atau yang sudah selesai pengerjaannya. •
Selanjutnya, sorotan media tertuju pada DPRD DKI yang meminta meneruskan Program Normalisasi Sungai dibandingkan dengan sumur resapan. Komisi D DPRD DKI Jakarta menilai program Normalisasi Sungai dan tanggul sebagai upaya yang paling tepat serta efektif mengendalikan banjir di Jakarta terutama di wilayah pesisir utara. Untuk normalisasi, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menjelaskan program tersebut perlu digalakkan kembali pada Tahun Anggaran 2022 sehingga sungai dan kali bisa menampung air lebih banyak dari hujan lokal maupun kiriman dari hulu.
Selain dari Komisi D DPRD DKI Jakarta, narasi kontra pembangunan sumur resapan juga turut disuarakan oleh;
Muhammad Fakhrudin, Peneliti Ahli Utama pada Pusat Riset Limnologi Badan Riset Inovasi Nasional yang menyebut Sumur Resapan berfungsi mengurangi genangan dan menambah cadangan air tanah. Syaratnya, harus terletak di area dengan tanah berdaya serap tinggi. Jakarta terletak di hilir, daya serap tanahnya rendah. Semakin ke utara, semakin rendah sehingga tidak bisa buat Sumur Resapan. Nanti Sumur Resapan hanya jadi kolam penampungan.
Meskipun demikian, tetap ada narasi positif dan opitimisme dari Pemprov DKI Jakarta akan kebermanfaatan Sumur Resapan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan pengerjaan sumur resapan atau drainase vertikal merupakan program prioritas Pemprov DKI. Dia berharap pembangunan sumur resapan dapat mengurangi titik-titik rawan banjir di Ibu Kota.
Pembangunan Sumur Resapan juga diapresiasi oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi. Menurut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi program ini sangat baik dalam mengendalikan banjir yang kerap terjadi. Namun, Abdurrahman Suhaimi mengakui masih mendapatkan keluhan dari warga terkait dengan Sumur Resapan. Suhaimi berharap jangan sampai program yang baik ini justru malah membuat kesan negatif kepada kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan upayanya mengatasi banjir di Ibukota.